Apa Manfaatnya?
Kelima, kebermanfaatan. Orang yang berpengaruh adalah ia yang bisa meyakinkan orang lain bahwa sesuatu, apakah itu suatu produk atau gerakan atau kegiatan, memiliki manfaat bagi orang lain.
Ia bisa menjelaskan secara gamblang apa faedah sesuatu itu. Ia mampu meyakinkan  khalayak atau orang lain bahwa sesuatu itu benar-benar berguna. Beranjak dari kegunaan kegiatan atau suatu produk itulah, orang bisa memengaruhi prang lain.
Lihatlah, misalnya, seorang salesman yang cakap dalam mengerjakan tugasnya. Salesman itu mampu menjelaskan hal-hal sampai detail manfaat produk yang ditawarkannya hingga pada akhirnya konsumen yang pada awalnya menolak atau ragu-ragu, berubah sikap dan membeli produk tersebut.
Pemimpin juga demikian. Ia bisa memengaruhi para pengikutnya dengan menjelaskan kepada mereka manfaat suatu tindakan atau kegiatan dengan gamblang.
Coba pikirkan, seperti apa para pemimpin perjuangan zaman dulu meyakinkan pengikutnya dan rakyat pada umumnya  untuk ikut terjun dalam perjuangan mengusir penjajah dari negeri ini, bahkan sampai mereka bersedia mengobarkan harta benda, bahkan nyawa sekali pun!
Betapa dahsyat pengaruh para pemimpin-pejuang itu dalam menanamkan nilai-nilai patriotisme dan nilai kebangsaan di dada para pejuang dan rakyat bangsa ini.
Cara yang Manusiawi
Begitulah, terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dan dipraktikkan jika hendak memengaruhi orang lain. Keteladanan, sikap empati, semangat, pujian, dan asas kebermanfaatan merupakan cara yang sudah teruji keberhasilannya.
Anda tidak bisa memengaruhi orang lain jika mengandalkan makian atau cercaan dan tekanan demi tekanan. Semua itu hanya akan melukai dan menjadi bomerang di kemudian hari, cepat atau lambat.
Nah, sudah terang-benderanglah jalannya sekarang. Masihkah ada yang bersikukuh  menggunakan cara-cara zaman penjajah dalam memengaruhi yang terbukti tidak efektif bahkan tidak beradab?