Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Itu Seksi, Menulis Itu Genius

21 Januari 2021   17:56 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:34 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku menulis itu seksi dan menulis itu genius (dok.pribadi)

Dear Diary, ini perjumpaan kita untuk yang kedua kalinya. Baru beberapa hari saja aku tidak mengunjungimu, aku sudah kangen. Pesonamu bagai magnet bagiku. Hatimu yang baik, mau mendengarkan ceritaku, adalah bagian terpenting yang kusuka.

Baiklah, kali ini aku akan bercerita mengapa aku terus saja menulis, di samping aku akan  memperkenalkan kepadamu dua buku keren  tentang menulis. Engkau sudah siap mendengarnya? Baiklah, akan kumulai.

Diary, sejak dulu, dulu sekali, aku memang suka sekali menulis di samping membaca. Kesukaan itu terbawa-bawa terus hingga saat ini. Menulis bagiku demikian menggairahkan dibanding kegiatan atau pekerjaan apa pun.

Aku sebenarnya nggak mengerti mengapa dorongan menulis, bahkan menjadi penulis tak pernah berhenti menggangguku.

Apakah itu artinya aku memiliki bakat di bidang ini? Entahlah.  Tapi, apakah artinya sebuah bakat? Apakah engkau sendiri percaya pada bakat?

Aku tak terlalu percaya pada bakat. Bakat itu, kalau pun misalnya ada, tidak lain hanyalah sebuah potensi. Tanpa aktualisasi atas potensi terpendam itu, bagaimana seseorang bisa disebut berbakat?

Orang baru disebut berbakat kalau ia sudah menunjukkan hasil kerja terbaiknya setelah bekerja keras dan cerdas mengasah kemampuan diri secara maksimal.

Yang aku pahami, menjadi penulis itu membutuhkan proses panjang. Aku sudah menjalani proses itu dengan sepenuh hati. Kadang-kadang aku merasa bahagia ketika berhasil pada suatu momen.  Terkadang aku merasa kecewa kalau ada kegagalan dalam perjalanan menulisku, tapi tidak lama.

Diary, aku menulis bukan semata-mata untuk uang. Aku menulis terutama untuk menyenang-nyenangkan diri, untuk membuat hidup ini menjadi enjoy di samping untuk berbagi. Ya, karena aku senang menulis, maka aku menulis, agar hatiku senang.

Aku bersyukur sekali bertemu dengan kompasiana dan bersua pula denganmu di rumah miliknya. Kompasiana baik hati, seperti kamu juga. Jadi, aku senang sekali berada di sini bersama kompasiana, bersamamu, dan bersama semua penghuninya yang manis dan ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun