Dengan layanan itu, google menjadi perusahaan yang multinasional yang sangat dicari oleh hampir semua orang. Google memang luar biasa canggih.
Akan tetapi, haruslah diingat temuan besar itu tidak hadir dengan sendirinya atau tiba-tiba jatuh dari langit. Ia adalah hasil cipta dan karya manusia. Manusialah yang membuatnya, dengan segala daya dan upaya.
Google tidak dikembangkan dan dioperasikan oleh satu-dua orang, tentu. Ia terwujud dan dioperasikan oleh Tim besar yang memiliki sumberdaya yang kompeten di bidangnya.
Kompetensi, sinergitas, dan soliditas Tim dengan leadership yang mumpuni merupakan syarat pokok bagi terwujudkan dan bekerjanya google. Di samping itu, untuk bisa diakses, Google pun terdapat jutaan tim di luar yang memiliki website dengan berbagai jenisnya.Â
Nah, kalau demikian, adakah yang lebih hebat dibanding google? Apakah orangtua bisa menyainginya? Nggak-lah, pastinya. Mana ada ada orangtua yang pengetahuaannya secanggih, seluas, selebar, dan sedalam google. Orangtua pasti kalah canggih dibanding google dalam memberikan informasi kepada anak-anak.
Kasih Sayang dan Pendidikan Budi Pekerti
Ada yang tidak bisa diberikan google kepada anak-anak kita. Ada hal mendasar yang tak bisa diberikannya.  Apakah itu? Kasih sayang! Ya, kasih sayang.
Bisakah google memberikan belaian lembut kepada anak-anak dari hati yang tulus dan penuh kasih?
Bisakah google menguatkan hati anak-anak ketika mereka kecewa atau bersedih?
Bisakah google memberikan pujian atau kontrol kepada anak-anak sehingga mereka tumbuh-kembang dengan baik, seimbang lahir dan batin? Jawabannya, tidak!
Hanya, manusia, khususnya orangtua -- dan pendidik, tentu saja, yang bisa memberikan kasih sayang itu, termasuk pendidikan budi pekerti.