Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Papa Mama, Aku Mau Jadi Youtuber

26 September 2020   06:39 Diperbarui: 26 September 2020   14:42 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika anak ingin jadi Youtuber (sumber gambar: familyfelicity.com)

Deddy Corbuzier yang juga menjadi kaya karena menjadi Youtuber yang terkenal dengan penghasilan 400 juta hingga 7,5 milliar per bulan. Masih banyak lagi contoh Youtuber lainnya yang menarik perhatian anak-anak untuk mencoba menekuni profesi tersebut.

Contoh-contoh keberhasilan para Youtuber itulah yang salah satunya menarik perhatian anak-anak berminat menjalani profesi itu nantinya. Sebuah keinginan dan cita-cita yang terbangun dari tumpukan informasi tertentu yang diikutinya. Wajar saja.

Berikan Pandangan

Lalu, bagaimana para orangtua bersikap? Menurut saya, biarlah pemikiran dan pendapat anak-anak kita seperti itu. Jangan dihambat atau dipotong. Pemikiran seperti itu bisa saja berkembang: bisa menguat atau malah melemah.

Dorongan menjadi Youtuber bisa semakin menarik perhatian anak-anak kita sebagai pilihan hidup, bisa pula lambat laun berkurang dan lenyap. Semua itu selaras dengan informasi yang mereka dapatkan, interaksi yang mereka lakukan, dan perkembangan pemikiran mereka.

Sebagai orangtua, saya kira, tak perlu terlalu risau, bagaimana nanti masa depan anak-anak. Tugas sebagai orangtua adalah mendampingi mereka, memberikan pandangan-pandangan, diminta atau tidak.

Pendapat kita tentang sesuatu hal, termasuk tentang sebuah profesi, perlu tetap disampaikan sehingga mereka memiliki referensi pembanding, bahwa ada banyak sekali pilihan profesi yang bisa ditekuni, menjadi Youtuber hanyalah salah satunya.

Panggilan Jiwa Anak

Sementara itu, sebagai orangtua kita bisa melihat bakat si anak dengan mengamati bidang kegiatan apa yang paling disukainya, yang membuatnya bertekun, yang membuatnya sering lupa waktu, kegiatan yang dibanggakannya.

Kegiatan apa yang membuatnya menonjol di antara teman-temannya, kegiatan yang membuatnya betah mengerjakannya dalam waktu lama dan berkesinambungan.

Kesesuaian antara bakat dan kegiatan adalah faktor yang sangat penting. Bukan sekadar hobi untuk mengisi waktu luang dan kerap bisa berubah-ubah, melainkan yang jauh lebih dalam dari sekadar itu. Di sinilah peran orangtua: memahami di mana letak panggilan jiwa sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun