Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah Perlunya Menulis dengan Sikap "Bodo Amat"

25 September 2020   14:20 Diperbarui: 25 September 2020   16:14 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dok. pribadi

Itulah sekadar contoh godaan -- yang belum tentu kebenarannya, yang bisa muncul dan bisa membawa kita keluar dari komitmen awal dan konsistensi dalam menulis di kompasiana.

Biarkan saja godaan itu muncul dan ngoceh cerewet begini-begitu, tapi jangan pernah dipedulikan. Anggap saja angin lalu. Atau, seperti kata pepatah lama, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Kuno ya? Saya ganti dengan yang lebih sesuai: biarlah godaan datang merayu, penulis tetap menulis. Inilah sikap bodo amat terhadap godaan.

Bertujuan Berbagi, Benarkah?

Apalagi yang berkaitan dengan sikap bodo amat dalam menulis? Untuk menjelaskan hal ini, mari kita kembali ke tujuan utama menulis, yaitu untuk berbagi. Lebih idealnya lagi: ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Nah, kalau ini menjadi tujuan, niscaya kita akan tabah dan kokoh menghadapi godaan untuk keluar dari kegiatan menulis.

Akan tetapi, coba kita renungkan kembali, benarkah tujuan utama kita menulis adalah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, wawasan demi kepentingan pembaca? Jika benar, maka sudah sepantasnya kegiatan menulis kita lanjutkan.

Bagaimana jika kita berpikir dan punya goal pragmatis agar tulisan-tulisan kita dihargai dengan, misalnya, harus masuk di Artikel Utama (Headline), artikel dengan Nilai Tertinggi atau Terpopuler?

Bagaimana jika tidak terpenuhi? Jika amat jarang, bahkan tidak satu pun artikel kita berhasil masuk kategori di atas? Jika tak tercapai goal tersebut, kekecewaanlah yang akan muncul. 

Oleh karena itu, menurut saya, sebaiknya kita nggak usah memasang target agar tulisan kita masuk dalam kategori di atas deh. Inilah sikap bodo amat terhadap keinginan mengejar kategori itu.

Marilah menulis dengan keikhlasan dan dengan hati yang gembira. Yang paling penting kita jaga adalah motivasi utamanya: menulis untuk berbagi kebaikan. Itu saja!  Dengan motivasi seperti itu, kita akan menulis dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya.

Sudah dulu, ya, para sahabat. Kita cukupkan hingga di sini. Takut kepanjangan, nanti malah membosankan. Terima kasih sudah membaca artikel sederhana ini.

 (I Ketut Suweca, 25 September 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun