Bersihkan Saluran Air
Kedua, bersihkan saluran air di sekitar. Saya pernah melihat orang yang, ketika menyapu, membuang sampah ke dalam got atau saluran air. Orang ini benar-benar ingin enak dan gampangnya saja, tak memikirkan akibatnya.
Ketika musim hujan tiba, maka got yang dipenuhi sampah itu akhirnya tersumbat. Ini sungguh membuat repot. Jadi, kebiasaan-kebiasaan buruk membuang sampah di got atau saluran air harus dihentikan.
lingkungan sekitar. Lebih baik sampah itu ditaruh di bak sampah yang tersedia.
Di samping bisa mengakibatkan air meluap karena saluran yang mampet, sampah yang ada bisa terdorong oleh air ke mana-mana, mengotori
Hal yang sama juga harus dilakukan terhadap sungai yang ada. Sungai harus segera dibersihkan dari tumpukan sampah, dari potongan-potongan kayu, endapan lumpur, dan lainnya. Segala sesuatu yang diperkirakan menghambat aliran air harus disingkirkan.
Ke depan, seharusnya sungai jangan lagi menjadi tempat pembuangan sampah atau limbah. Sebaliknya, jadikan sungai sebagai halaman (belakang) rumah yang bersih, asri, sehat, dan terawat.
Pemerintah daerah atau pihak berwenang lainnya bisa menata kembali sungai-sungai tersebut dengan baik. Tepian sungai bisa dibuatkan jalan setapak yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk jogging atau bahkan untuk kegiatan santai seperti memancing.
Di Denpasar, Bali, sungai ditata sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaraan terawat, bersih, asri, dan enak dipandang mata.
Suatu saat bisa saja sungai yang melintasi perkotaan ini dijadikan sebagai objek wisata sungai. Dapat bersihnya, dapat indahnya, dan pemasukan (income) pula bagi daerah setempat.
Ingat, Menanam Pohon
Ketiga, gerakan menanam pohon. Banyak orang untuk berbagai alasan membabat hutan yang sejatinya berfungsi untuk menahan air agar tak lekas mengalir ke daerah di bawahnya. Tanaman, melalui akar-akarnya bisa menyimpan air dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit pada musim kemarau.