Anda pernah membaca buku karya Ajahn Brahm?Â
Sebagian mungkin menjawab, ya.Â
Apa judul bukunya?Â
Tepat sekali: Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya.Â
Buku yang meliputi tiga buku berseri dengan judul yang sama itu mengajak pembaca menikmati kisah-kisah menarik penuh makna dan sarat pesan moral.
Ada satu lagi buku Ajahn Brahm yang hadir belakangan. Judulnya: Kindfulness. Buku terbitan Bentang ini terbit pertama kali tahun 2016. Kini sudah edisi kedua, cetakan kedua, tahun 2019. Pertanda buku ini laris di pasaran.
Siapa Ajahn Brahm?
Pembaca tentu sudah ingin tahu isi buku ini, bukan? Bersabarlah sebentar. Saya ingin terlebih dahulu memperkenalkan penulisnya, biksu Buddha yang bernama Ajahn Brahm?
Disebutkan pada bagian belakang buku, setelah mendapatkan titel dalam teori fisika dari Universitas Cambridge, Ajahn Brahm yang lahir di London dengan nama Peter Betts pergi ke sebuah kuil di hutan Thailand, tempat dia belajar dari ahli meditasi ternama, Ajahn Chah, selama sembilan tahun sejak pertengahan 1970-an.
Sesudah tiga puluh tahun lebih menjadi seorang biksu Buddha, ia kini menjadi kepala biara dan Pimpinan Spritual Buddhis Society of Western Australia di Perth.
Ia terkenal di seluruh dunia sebagai guru spriritual sekaligus pembicara. Dia adalah penulis Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, The Art of Disappearing, dan Mindfulness, Bliss, and Beyond.