Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kang Pepih Nugraha Menulis Sosok, Yuk Intip Tekniknya

14 Juli 2020   20:39 Diperbarui: 15 Juli 2020   03:46 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok pribadi (buku Menulis Sosok).

Nama Pepih Nugraha (akrab dipanggil Kang Pepih) sudah sangat dikenal di kalangan kompasianer. Maklum, beliaulah yang membidani kelahiran kompasiana.com bersama teamnya, tentu.

Sebagai jurnalis senior yang sangat berpengalaman, tentu kita tak pernah meragukan kemampuannya menulis. Ia sudah banyak pengalaman menulis beberapa genre, bahkan sejak masih menjadi mahasiswa di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Kali ini saya ingin memperkenalkan salah satu bukunya yang diterbitkan Kompas tahun 2013. Saya "membeli" buku itu dari hadiah berupa voucher lomba menulis resensi buku yang digelar Kompas-Gramedia saat itu. Dapat voucher sejuta rupiah, seluruhnya berubah jadi buku, salah satunya buku karya Pepih Nugraha yang kita bahas ini.

Menulis Sosok, Bagaimana Tekniknya?

Judul lengkap buku Kang Pepih adalah Menulis Sosok secara Inspiratif, Menarik, Unik. Buku setebal 196 halaman yang diberi kata sambutan oleh St. Sularto ini menyajikan dua hal pokok, yaitu teknik atau teori menulis dan contoh--contoh hasil tulisan beserta ulasannya.

Teknik menulis diurai secara cukup detail pada bagian pengantar buku ini. Lalu, apa kata Kang Pepih tentang teknik menulis sosok? Saya yakin pembaca sudah mulai penasaran, bukan? 

Menurut pengakuannya, untuk menambah kemampuan dalam menulis bidang yang satu ini, orang mesti rajin membaca buku-buku biografi atau otobiografi, juga membaca teori menulis biografi.

"Dalam upaya mendalami teknik penulisan sosok itu saya mengakrabi banyak buku biografi atau otobiografi orang-orang ternama yang punya cerita dan pengalaman dahsyat. Juga, beberapa buku teori menulis biografi tidak luput saya baca," tulisnya.

Kendati demikian, menurutnya, ada yang jauh lebih dari itu, yaitu langsung terjun ke lapangan. Ia langsung mengeksplorasi orang yang akan disosokkan. "Akan tetapi, yang lebih penting dari dari itu semua, adalah mendalami dan langsung mengeksplorasi orang yang akan saya jadikan sosok itu."

Metode yang dikembangkannya dalam menulis sangatlah sederhana. Data dasar seperti nama, tanggal lahir, tempat lahir, keluarga, hobi, kebangsaan, agama, riwayat keluarga, riwayat pekerjaan, dan cita-cita atau harapan adalah seperangkat identitas yang mesti diperoleh sebagai modal awal.

Lebih detail dia katakan, "Bicara tentang riwayat keluarga, bisa ke atas yakni kepada para leluhurnya, juga bisa ke bawah kepada anak keturunannya. Sangat tergantung siapa yang hendak saya jadikan sosok. Kadang penggalian informasi melebar menjadi horisontal, yakni bertanya kepada teman-teman sejawat atau karib semasa kecilnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun