Mereka pun memiliki keterbatasan dalam berbagai hal, termasuk dalam referensi pengetahuan! Â Akan tetapi, toh mereka memilih untuk menulis juga, bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi penulis di usia belia? Apakah karena mereka istimewa? Saya yakin, tidak!
Oleh karena itu, jangan percaya atau meyakini bahwa Anda yang masih penulis pemula atau calon penulis terhadap pandangan negatif itu. Kalau mau menulis ya menulis saja! Jangan pernah gentar, jangan ciut. Tak boleh terjadi seorang penulis bernyali kecil dan kerdil sebagaimana juga tak boleh terjadi ada penulis yang overconfidence!
Saran saya adalah mulailah menulis. Teruslah menulis. Berusahalah terus. Bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya, itu pasti. Anda seperti itu, saya seperti itu, yang lain juga begitu.Â
Temukan kelebihan atau kekuatan Anda, dan mulailah dari situ. Apa hobi, passion, minat terbesar, yang paling intens dipelajari, mulailah dari sini. Tulislah tentang hal-hal yang (cukup) Anda kuasai.
Pasti akan ada orang yang akan tertarik pada topik itu dan bersedia membacanya. Pasti ada hal yang Anda tulis yang tidak diketahui oleh pembaca tulisan Anda. Jadi, menulislah dengan penuh percaya diri.
Hapus stigma negatif bahwa Anda tak memiliki cukup pengetahuan. Sementara itu, saran saya, teruslah belajar dan perdalam bidang yang Anda geluti.
Tak Tahu Teknik Menulis
Kedua, tak mengetahui cara menulis. Nah, ini lebih mengesalkan lagi: tak mengetahui bagaimana caranya menulis yang baik. Orang seperti ini pasti sudah tahu jawaban terhadap persoalan yang dihadapinya.Â
Ya, mereka harus belajar teknik menulis! Bukan lagi melontarkan keluhan tak tahu bagaimana cara menulis, melainkan belajar dari teori yang banyak tersedia.Â
Banyak situs, banyak buku, dan banyak video yang menjadikan teknik atau cara menulis ini sebagai topik yang lumayan laris dibaca atau dilihat. Mengapa tak mempelajarinya?
Kunci menjadi penulis sejatinya hanya ada tiga: menulis, menulis dan menulis! Â Itu saja. Anda mau memperlengkapi diri dengan teori? Silakan. Saran saya, lebih baik terapkan konsep learning by doing, tulis saja dan perbaiki secara bertahap kemudian. Mengerjakannya sambil belajar, belajar dari mengerjakannya.