Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengisi Waktu Pensiun dengan Menulis, Mengapa Tidak?

22 Februari 2020   21:11 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagi gagasan lewat menulis. (sumber: KOMPAS)

Pak Tjip dan Ibu Rose tentu sudah banyak merasakan pahit-manis pengalaman hidup. Perjalanan hidup yang panjang dengan berbagai dinamika suka-duka memberi warna di dalam karya-karya beliau.

Beliau menulis berlandaskan pengalaman, berdasarkan fakta, berlandaskan pada persoalan yang pernah beliau alami atau saksikan sendiri. Beliau menulis bukan dari khayalan. Dan, itulah sebabnya artikel-artikelnya terasa membumi dan lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh di atas mengantarkan kita bahwa kendatipun nantinya sudah pensiun, hendaknya jangan membiarkan waktu kita berlalu tanpa makna. Mari teruskan kegiatan menulis ini, karena dengan aktivitas menulis, banyak hal yang bisa dipetik, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain.

Manfaat Menulis bagi Pensiunan

Mari kita lihat apa saja manfaat-manfaat kegiatan menulis saat pensiun. Pertama, bisa berbagi pengalaman dan ilmu. Pada masa masih aktif tentu kebiasaan berbagi sudah jamak dilakukan. Begitu memasuki masa pensiun, janganlah kita hentikan kegiatan berbagi itu, yang salah satu pilihannya adalah melalui tulisan.

Pengalaman, ilmu, wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki sepatutnya di-sharing untuk kebaikan bersama. Bukankah menulis untuk kebaikan merupakan bentuk kebajikan yang diridhoi Tuhan?

Kedua, mengisi waktu. Daripada lebih banyak bengong memikirkan yang tidak-tidak, maka ada baiknya  waktu yang ada dimanfaatkan untuk menuangkan melalui karya tulis. Seperti tanah subur, jika tidak ditanami tanaman yang bermanfaat, maka akan tumbuh rerumputan liar. 

Demikian pula pikiran, jika tidak dilatih dan difokuskan untuk hal-hal positif, maka  "rumput-rumput liar" pikiran-pikiran negatif akan datang menggerayangi. Oleh karena itu, mengisi waktu dengan menulis adalah salah satu pilihan terbaik.

Ketiga, memperlambat pikun. "Otot-otot" pikiran jika tak dilatih cenderung akan melembek, akan kian lemah.  Daya ingat akan menurun dalam waktu cepat, bahkan drastis. Orang pun segera akan diserang pikun yang parah.

Untuk menahan laju penurunan daya ingat itu, kegiatan menulis sangat dianjurkan.  Melalui kegiatan mengarang yang berkesinambungan, maka otak kita akan tetap aktif dan kreatif. 

Untuk memberi bobot pada tulisan, mau tak mau kita  harus membaca, dan pikiran kita bekerja untuk bisa memahami bahan bacaan, bukan?  Kita pun harus berdiskusi, harus mendengar, harus mengamati.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun