Mohon tunggu...
ECOFINSC UNDIP
ECOFINSC UNDIP Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Study Finance FEB UNDIP

ECOFINSC FEB UNDIP adalah organisasi mahasiswa berbentuk kelompok studi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian mengenai permasalahan perekonomian maupun keuangan di lingkup nasional maupun internasional. Lebih lanjut mengenai ECOFINSC dapat di akses melalui https://linktr.ee/Ecofinscfebundip

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Presidensi G20 Terhadap Keuangan Indonesia sebagai Presidensi G20 2022, Bagaimana efek Bagi Keuangan Indonesia?

2 Juni 2022   18:15 Diperbarui: 2 Juni 2022   18:25 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2022, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah G20 tahun 2022 yang akan dilaksanakan di Provinsi Bali. G20 merupakan salah satu forum ekonomi utama dunia yang diwakili oleh 20 negara dengan perekonomian besar. Kegiatan tersebut menjunjung tema "Recover Together, Recover Stronger" yang dimana tema tersebut berdasarkan dari "tamparan" pandemi Covid-19 pada seluruh negara di dunia. Dengan tema itu, diharapkan dapat memberikan solusi inklusif dalam memperbaiki ekonomi tiap negara maupun dunia, khususnya pada bidang keuangan.  

Mengacu pada laporan Bank Dunia (Worldbank.org, 2020) Indonesia Economic   Prospect Edition July 2020 yang dinamai "The long road  to recovery " kinerja ekonomi  Indonesia  pada  tahun  ini  hanya  tumbuh nol  persen. Tetapi terdapat skenario kedua yang lebih buruk dimana ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2%. 

screenshot-746-62989c84bb448610fe6ef344.png
screenshot-746-62989c84bb448610fe6ef344.png
Sumber: BPS

Hal itu dikarenakan pengaruh lingkungan eksternal berupa resesi global yang lebih parah dan lingkungan internal dengan faktor Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat di ibu kota negara dan di sejumlah daerah. Dengan keberlangsungan faktor tersebut, maka akan mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pengaruh penerapan PSBB pada PDB Indonesia pastinya disebabkan adanya pembatasan dalam segala aktivitas ekonomi. Namun, hal itu dapat diperparah apabila dalam penerapannya tidak sepenuhnya ditaati oleh masyarakat karena akan meningkatkan risiko penyebaran Covid-19. Penanganan dampak penyebaran tersebut akan mempengaruhi perekonomian dengan dilihat dari U-Shaped, L-Shaped, atau V-Shaped Recovery. Shaped Recovery tersebut yang digunakan untuk menunjukan kurun waktu resesi hingga pemulihan dalam suatu perekonomian. U shaped terjadi ketika resesi dan ekonomi tidak kunjung bangkit dan jatuh ke dasar dalam beberapa kuartal, V shaped menjadi kasus terbaik karena bentuk resesi yang tajam namun dapat pulih dengan cepat, dan sedangkan L shaped menjadi resesi terburuk karena resesi jatuh secara cepat dan sulit bahkan gagal untuk bangkit kembali. Sehingga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PSBB bagi PDB Indonesia dapat dilihat bagaimana perilaku dan seberapa patuh masyarakat selama masa PSBB, karena mobilitas masyarakat yang akan mempengaruhi aktivitas ekonomi yang akhirnya bermuara pada PDB Indonesia. 

Upaya  pemulihan  ekonomi  yang dilakukan akan terhambat oleh gelombang pandemi yang belum selesai. G20 adalah sebuah breakthrough atau terobosan yang sekaligus juga sebagai peluang untuk Indonesia dalam menguatkan identitasnya. Indonesia pun berkepentingan dalam turut andil dan menentukan arsitektur kebijakan ekonomi politik internasional (Weck, 2013). Presiden Joko Widodo mengatakan forum ini sebagai salah satu prioritas utama politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahannya dalam rangka untuk mendorong modernisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kerangka besar "Poros Maritim Dunia" (Rahman, 2014; Salampessy, 2014). Seperti yang diketahui bahwa G20 telah memainkan peran sentral dalam membantu reformasi sistem keuangan dunia dan berupaya untuk mengkoordinasikan rencana strategis dalam menangani krisis kontemporer. Dimana, G20 telah berusaha untuk menciptakan kemajuan khususnya dalam beberapa tahun terakhir sejak krisis finansial lalu. Namun demikian forum ini harus segera mengatasi beberapa tantangan yang menghadang invensi baru dalam pembentukan tata pengaturan global. Seperti dikemukakan Karns dan Mingst (2004), lembaga-lembaga internasional harus memiliki legitimasi, akuntabel, dan efektif jika mereka ingin berhasil membentuk tata pengaturan yang dapat berlaku secara global. 

Dalam komunike pertama G20 fokusnya akan membahas pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi khususnya pada bidang keuangan. Sejak pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya aliran arus keuangan baik negara maupun internasional. Hal tersebut dikarenakan rendahnya intensitas investasi dan perdagangan, maka dari itu diperlukan strategi dalam bidang keuangan sebagai salah satu cara dalam memulihkan perekonomian negara khususnya negara-negara anggota G20. Forum internasional G20 menjadi salah satu media dalam mencari dan menyusun masalah keuangan akibat pandemi. Presidensi G20 Indonesia akan membawakan enam agenda prioritas bidang keuangan, yakni exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional. 

Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun 2022 mempunyai keuntungan besar karena tidak hanya meningkatkan ekonomi daerah saja, tetapi juga berperan penting dalam proses penyusunan strategi atau kebijakan dunia di bidang keuangan. Keuangan dalam hal ini bukan hanya berkaitan dengan media dalam perdagangan, namun juga investasi, hutang, dan lain sebagainya. Tetapi terdapat salah satu hambatan yaitu konflik Rusia-Ukraina. dengan itu, memberikan ketidakstabilan dalam tatanan politik global. Indonesia sebagai tuan rumah harus bersikap adil terhadap negara-negara anggota G20, namun karena ketidakstabilan politik dunia memberikan banyak lagi hambatan dalam menyelenggarakan kegiatan G20. 

Terlepas dari masalah yang sedang diperbincangkan dan bidang keuangan, terdapat berbagai dampak yang menguntungkan bagi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia nantinya. Dengan demikian Indonesia bisa berkesempatan mempromosikan sektor pariwisata khususnya di Bali. Disisi lain, pemerintah dengan mengikutsertakan UMKM menjadi suatu kesempatan untuk mempromosikan produk yang mereka buat. Dengan begitu, G20 dapat memberikan investasi bagi pemerintah maupun UMKM. Dengan akan terlaksananya forum tersebut, akan berdampak pada PDB Indonesia dan peningkatan konsumsi domestik, serta ekspor Indonesia akan melesat tumbuh saat perekonomian dunia membaik karena Indonesia ikut berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa G20 akan membawa banyak dampak positif bagi Indonesia khususnya dikarenakan peran Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022. Pada skala mikro, G20 akan mampu meningkatkan pendapatan UMKM baik pendapatan riil maupun investasi. Sedangkan pada skala makro, peningkatan terjadi pada PDB, tenaga kerja, ekspor, hingga konsumsi. Semua hal tersebut dapat membuat laju pertumbuhan perekonomian Indonesia dapat melesat tinggi. Dibalik itu, diperlukan sistem keuangan yang stabil dan aman dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi negara dan dunia. Sebagai tuan rumah, Indonesia berperan penting dalam proses pembuatan keputusan dalam rangka pemulihan ekonomi dunia sehingga dapat memajukan kepentingan Indonesia dalam forum internasional. Walaupun demikian, Indonesia harus berhadapan dengan konflik multilateral yang dihadapi seperti adanya perang Ukraina-Rusia dan konflik politik global. Tantangan tersebut dianggap sangat menghambat jalannya forum internasional G20 tahun 2022.

Dapat kita ketahui bahwa tujuan diadakan G20 adalah sebagai pemulihan ekonomi dalam jangka waktu pendek maupun panjang tanpa menimbulkan kesenjangan bagi berbagai negara khususnya negara anggota G20. Sehingga sebagai negara berkembang, Indonesia perlu menyiapkan antisipasi dengan menerapkan kebijakan ekonomi makro dan sistem keuangan secara sehat. Pemerintah Indonesia dapat melakukan normalisasi kebijakan khususnya untuk kebijakan moneter yang tidak hanya berpusat dalam memacu pertumbuhan domestik saja, namun juga global. Maka dari itu, Indonesia perlu menerapkan kebijakan pengelolaan lalu lintas modal, dalam manajemen aliran modal asing sehingga masih terdapat aliran modal asing yang masuk (capital inflows) guna mendukung pemulihan di sektor ekonomi ataupun aliran modal keluar (capital outflows). Sebagai pendukungnya pemerintah harus memperbaiki dan menyesuaikan prinsip perpajakan untuk skala internasional.

Meningkatkan kerjasama sektor ekonomi dan keuangan terhadap agenda global strategis menjadi fokus dalam Presidensi G20 Indonesia.  Indonesia memiliki tanggung jawab kolaborasi dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik dimana hal itu juga sesuai dan selaras dengan prinsip konstitusi Indonesia. Meski saat ini situasi global memang sedang tidak menentu, namun Presidensi G20 Indonesia tetap memegang tujuan utamanya yaitu untuk terus mendorong pemulihan ekonomi yang adil, merata, dan berkelanjutan. Indonesia juga terus mendorong dan mewujudkan untuk ekonomi yang tangguh dan inklusif. Adanya reformasi kebijakan fiskal di Indonesia menjadi suatu cara untuk memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah agar lebih sinergis. Hal itu menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan target deliverables dalam Presidensi G20 Indonesia dan termasuk dalam upaya menjaga stabilitas keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun