Mohon tunggu...
echaimutenan
echaimutenan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Mom

www.echaimutenan.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Guru Ngaji Anakku

8 April 2022   19:23 Diperbarui: 9 April 2022   05:00 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasa saya panggil Ustaz Azzam. Perkenalan saya dengan Ustaz Azzam itu karena referensi teman yang saat itu melihat saya kebingungan mencari guru ngaji. Jujur, saat kami pindah ke desa kecil saya kaget melihat anak-anak di sini masuk SD sudah banyak yang bisa membaca Al Quran. Beda banget sama circle saya di Jabodetabek yang anak-anaknya saat masuk SD masih iqra’. Raffi juga sama masih iqra saat lepas TK. 

Ketika pindah ke daerah ini, mau tidak mau dia harus bisa belajar huruf sambung karena pelajaran bahasa Arab juga sudah pakai sambung. Akhirnya saya mencari guru ngaji agar Raffi lancar membaca Al Quran. Alhamdulillah setelah 3 bulan intensif sama guru ngaji di sekolah, Raffi pun bisa membaca Al Quran.

Lalu Raffa, adiknya juga ikutan belajar ngaji di guru yang sama. Tapi akhirnya mereka saya pisah guru ngajinya. Soalnya kalau dibarengin suka bercanda terus, malah tidak efektif ngaji. Dan saat saya sedang mencari guru pengganti untuk Raffi itulah saya bertemu dengan Ustaz Azzam.

Waktu itu ada dua pilihan ustaz buat jadi guru ngaji Raffi. Dan ternyata Raffi saat bertemu pertama kali sama Ustaz Azzam langsung bilang MAU. Karena ini pertama kalinya dia mendengar nada qiroati yang indah secara langsung, termasuk saya juga.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya selama setahun di sini, saya memang sengaja ingin mengenalkan agama lebih dalam pada anak-anak. Hal yang mungkin saya lupakan kalau saya masih tinggal di kota besar.

Makanya tidak heran kalau Raffa yang usia 5 tahun sekarang sudah Al Quran, Raffi 8 tahun sekarang sudah bisa tartil dan qiroati sedikit demi sedikit. Mungkin ya kalau masih di kota besar saya akan lebih memilih les Bahasa Inggris, coding atau musik. Ya mungkin terbawa suasana desa yang santri. Mungkin?

dokpri
dokpri

Dulu, Ustaz Azzam datang ke rumah untuk mengajar ngaji Raffi. Tapi semenjak tahun 2022, kami yang datang ke rumah Ustaz Azzam. Soalnya lagi-lagi konsentrasi Raffi belajar ngaji terpecah karena digodain terus sama adik-adiknya. Dan membuat progress ngajinya kurang lancar. Ya namanya tidak fokus, yang ada anaknya langsung tidak mood untuk melanjutkan lagi. 

Malah saat awal-awal ngaji sama Ustaz Azzam, Raffi nangis terus loh. Saya sampai kasihan, apa ini karena dia tidak berminat qiroati ya makanya nangis. Kan kasihan kalau dia terpaksa. Tapi Ustaz selalu berusaha meyakinkan saya dan suami untuk tetap teguh memberi dia kesempatan mengajarkan Raffi mengaji. Baiklah, mari kita coba. 

Makanya akhirnya ngaji bukan di rumah kami tapi ke rumah ustaz sekarang itu adalah satu ikhtiar agar Raffi tetap semangat mengaji. Jarak rumah Ustaz Azzam kebetulan jauh karena ada di dalam desa banget, tapi demi belajar saya dan suami antar ke sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun