Desa Plunturan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo atau yang lebih dikenal dengan Desa Wisata Budaya karena kesenian Reog-nya yang masih mempertahankan pakem lama peninggalan para leluhur Ponorogo.Â
Masyarakat kelompok sadar, wisata setempat memiliki sebutan lain sebagai Bumi Aji Onggo Pati untuk mengingatkan bahwa cikal bakal berdirinya desa ini karena hadirnya 2 tokoh  kharismatik dari Kerajaan Mataram abdi kinasih dari Pangeran Diponegoro sebagai orang pertama yang membuka lahan sebagai  lokasi pesantren dalam penyebaran agama Islam 14 abad silam di desa ini.Â
Desa seluas 346.182 Ha yang terdiri dari 4 pedukuhan yaitu dukuh Krajan, Cabean, Suru dan Gadungan memiliki potensi sumber daya alam yang dapat dikelola dan dikembangkan  agar lebih kompetitif  lagi.Â
Sebagai desa wisata budaya tentu dibutuhkan peran serta Perguruan Tinggi untuk memberikan strategi komunikasi yang mampu merekonstruksi media promosi yang jitu agar dapat mendongkrak percepatannya.
Universitas 17 Agustus 1945  Surabaya (UNTAG Surabaya) atau yang lebih dikenal dengan Kampus Merah Putih telah melakukan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi-nya terutama dharma yang kedua yaitu penelitian. Kolaborasi 2 dosen yang  berbeda ilmu dalam  penelitian tersebut masing-masing adalah Drs.Widiyatmo Ekoputro,M.A (FISIP-Ilmu Komunikasi) dan Dr. Mulyanto Nugroho,MM.,CMA.,CPA (Ekonomi & Bisnis).Â
Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari telah lolosnya seleksi Skema penelitian program Hibah Perguruan Tinggi Pendanaan Tahun 2020 di Desa Plunturan, Kec.Pulung, Kab.Ponorogo, sehingga kegiatan penelitian tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Sebagian masyarakat kita mungkin masih belum terlalu familiar dengan istilah asing Tourism Branding atau branding pariwisata yang dalam perjalannya akan banyak melibatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia di dalamnya.Â
Sehingga diperlukan  definisi umum tentang strategi komunikasi. Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah bagaimana melakukan  perencanaan (planning), dalam penyampaian pesan (massage) melalui kombinasi berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi, formalitas, isi dan saluran komunikasi sehingga pesan yang disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dapat mengubah sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi, dan ini bisa menjadi sangat luas tergantung pada kepentingan- kepentingan di dalam lingkup masyarakat tertentu.Â
Bicara tentang komunikasi pemasaran kreatif maka ujungnya  adalah bagaimana memunculkan industri kreatif di wilayah tersebut. Industri kreatif saat ini dipandang semakin penting dalam mendukung perkembangan perekonomian Indonesia, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama" dan bahwa "industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi".