Manchester City  menyelesaikan empat pertandingan terakhir di premiere league dengan skor 2 -- 1. Berikut ini catatan atas kemenangan-kemenangan itu.
Lawan sudah tahu cara parkir bus yang benar.
Tiga dari empat kemengan City diperoleh pada menit-menit terakhir. Ini membuktikan bahwa ketiga lawannya sudah tahu cara meredam serangan City. Sialnya, mereka lengah di menit-menit terakhir.
City butuh bek kiri
Musim ini, City melepas dua bek kiri senior yang selalu menjadi andalan di musim lalu, Alexandre dan Gael. Untuk menambal, City membeli Benjamin dari Prancis. Sialnya, Benjamin harus parkir di bangku cadangan sampai akhir musim. Fabian yang posisi aslinya pemain tengah terpaksa ditugaskan mengisi posisi itu. Sayangnya, Fabian tidak terlalu fasih di posisi barunya. Setidaknya ada dua gol dari empat partai ini yang berawal dari kesalahan Fabian.
City butuh pelapis John
Pada empat partai ini, John tidak pernah dimainkan karena cedera. Vincent yang diplot sebagai penggantinya tampak terlalu lambat. Dari tiga pertandingan yang diikutinya, dia dua kali mendapat kartu kuning dan sekali diganti di pertengahan pertandingan. Eliaquim yang harusnya menjadi pelapis, masih belum mendapat kepercayaan penuh. Pada pertandingan terakhir, Joseph lebih memilih Fernandinho daripada Eliaquim untuk menggantikan Vincent.
City Dinaungi Keberuntungan
Coba lihat dua gol City di pertandingan terakhir. Keduanya merupakan assis tidak sengaja dari Romelu. Ini  bukan kejadian pertama, City mendapat gol dari kesalahan lawan. Meskipun demikian, keberuntungan-keberuntungan itu terjadi di depan gawang lawan. Hanya tim yang banyak menyerang yang mendapat keberuntungan sesring ini.
City juga fasih memarkir bus.
Entah belajar dari lawan-lawannya  atau ada alasan lain, setelah unggul 2 -- 1 atas United, City praktis terkurung. Mereka praktis hanya bertahan dan mengulur waktu.  Agak aneh untuk ukuran klub yang biasanya tampil menyerang sepanjang pertandingan. Bagaimanapun, City berhasil mempertahankan keunggulannya sampai peluit panjang.