Mohon tunggu...
Dzikrully Akbar
Dzikrully Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hidup Kompas!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan PKM Mahasiswa Universitas Pamulang di Taman Bacaan Perigi: Membangun Masa Depan Melalui Personal Branding pada Era Digital

12 April 2025   11:00 Diperbarui: 12 April 2025   11:14 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pamulang baru-baru ini melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Taman Bacaan Perigi, Depok. Dengan mengusung tema "Strategi Membangun Personal Branding dan Menghadapi Tantangan Era Digital untuk Generasi Muda", kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital. Berikut adalah rangkuman kegiatan serta poin-poin penting yang dibahas.

Kegiatan Apa Saja yang dilakukan Taman Bacaan Perigi?

Taman Bacaan Perigi merupakan salah satu inisiatif penting dalam pengembangan literasi di Kota Depok. Didirikan pada tahun 2011 oleh sekelompok mahasiswa dari sebuah Universitas di Bogor, taman bacaan ini bertujuan menyediakan akses membaca yang lebih baik bagi anak-anak dan masyarakat sekitar. Seiring waktu, taman bacaan ini mengalami banyak perkembangan. Pada tahun 2013, mulai diadakan acara Festival Buku dan program Ngabuburit Pintar yang menarik banyak pengunjung. Bangunan awalnya yang terbuat dari bambu kini telah bertransformasi menjadi gedung semi permanen yang lebih nyaman dan layak untuk kegiatan membaca dan belajar.

Koleksi buku di Taman Bacaan Perigi juga terus bertambah, dengan ribuan judul yang tersedia untuk pengunjung. Meskipun taman bacaan ini pernah menerima bantuan dana dari pemerintah kota, tantangan dalam pengalokasian dana tetap ada, terutama dalam hal penyediaan fasilitas seperti meja dan kursi belajar. Selain menjadi pusat literasi, taman bacaan ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan melalui berbagai kegiatan edukatif seperti pelatihan teknik pengelolaan buku, kerajinan tangan, dan permainan edukatif.

Mengapa Personal Branding Penting?

Personal branding adalah cara seseorang mempresentasikan dirinya kepada dunia, baik secara online maupun offline. Di era digital, personal branding bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan, terutama bagi generasi muda yang ingin bersaing di dunia kerja atau mengembangkan usaha. Personal branding yang kuat dapat membuka peluang karier dalam pencarian kerja, banyak perekrut mencari kandidat secara online, personal branding membantu anda untuk membedakan diri dari orang lain. Ini sangat penting dalam industri yang kompetitif.

Strategi Membangun Personal Branding

  1. Kenali Diri Sendiri
    Generasi muda diajak untuk memahami keahlian, nilai-nilai, serta minat mereka. Refleksi diri ini menjadi dasar dalam membangun citra yang autentik dan konsisten.
  2. Manfaatkan Media Sosial Secara Cerdas
    Platform seperti LinkedIn, Instagram, dan TikTok dapat digunakan untuk menampilkan karya, berbagi wawasan, atau membangun jaringan profesional. Konten yang relevan dan konsisten akan memperkuat citra diri.
  3. Kembangkan Keterampilan Digital
    Di era digitalisasi, keterampilan seperti desain grafis, manajemen media sosial, hingga coding menjadi sangat penting. Pelatihan ini mendorong peserta untuk terus belajar melalui kursus online atau komunitas.
  4. Jaga Keaslian dan Etika Online
    Keaslian adalah kunci dari personal branding yang sukses. Selain itu, etika dalam berinteraksi secara online juga ditekankan agar generasi muda dapat membangun reputasi positif.
  5. Bangun Jaringan (Networking)
    Networking adalah langkah strategis untuk memperluas peluang karier atau usaha. Generasi muda didorong untuk aktif dalam komunitas atau menghadiri acara industri.

Tantangan Generasi Muda di Era Digital

Selain strategi membangun personal branding, kegiatan ini juga membahas tantangan yang dihadapi generasi muda, antara lain:

  • Kesenjangan Akses Teknologi – Tidak semua memiliki akses ke perangkat digital atau internet stabil.
  • Kurangnya Literasi Digital – Banyak yang belum memahami cara menggunakan teknologi secara efektif.
  • Tekanan Sosial Media – Paparan terhadap kehidupan ideal di media sosial sering memicu kecemasan atau rasa tidak percaya diri.
  • Persaingan Global – Generasi muda harus bersaing tidak hanya dengan rekan sebaya lokal tetapi juga global.

Dalam kegiatan PKM ini, tim mahasiswa Universitas Pamulang memberikan pelatihan dan diskusi interaktif terkait personal branding di era digital. Kegiatan ini memberikan wawasan penting bagi generasi muda tentang bagaimana membangun personal branding yang kuat dan menghadapi tantangan era digital. Dengan strategi yang tepat dan semangat belajar yang tinggi, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk pengembangan diri sekaligus berkontribusi bagi masyarakat sekitar.

Taman Bacaan Perigi, dengan komitmennya dalam menyediakan akses literasi dan ruang belajar yang kondusif, menjadi wadah penting dalam pengembangan generasi muda. Melalui dukungan semua pihak, diharapkan taman bacaan ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendorong minat baca di kalangan anak-anak serta remaja. Program PKM seperti ini juga menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Universitas Pamulang dalam memberdayakan masyarakat dan mempersiapkan diri sebagai agen perubahan di era modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun