Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepele Nggak Sih? Coba Lakukan dengan Yakin!

17 Desember 2017   09:47 Diperbarui: 17 Desember 2017   10:16 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: prod-survey.ideapowerplus.com

Ketika "Sholli'ala sayyidina Muhammad" lantang diserukan, jawablah anak muda jaman sekarang dengan semangat yang membara " shollu'alaih". Apakah anda termasuk dari bagian anak muda seperti ini? Jika belum? Cobalah tengok anak-anak muda yang sering mengikuti sebuah kegiatan yang banyak menyerukan kalimat itu atau ketika anda melihat anak yang suka bersholawat baik kecil maupun besar, cewek maupun cowok atau bapak ibuk sampai kakek maupun nenek.

Anda seorang yang suka nongkrong-nongkrong di pinggir jalan? Yang kegiatan salah satunya "membahas" tentang balapan? Hem sepertinya anda perlu juga untuk membaca artikel saya kali ini.

Ada kisah seorang remaja yang sehari-harinya adalah pergi "keluyuran" dari suatu tempat ke tempat lainnya atau tanding untuk balapan, dia tidak sendirian. Namun dia pergi bersama teman-temannya yang kebetulan juga memiliki hobi yang sama yaitu balapan, yah..  balapan liar balapan meenggunakan sepeda  motor yang statusnya adalah milik orang tuanya. Salah satu di antara mereka memulai topic "pembicaraan" tentang balapan, ketika pembicaraan akan di mulai.

 Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang lewat di depan gerombolan remaja  yang berjumlah 5 orang tadi menyerukan kalimat "shollu'ala sayyidina Muhammad" seraya mengangkat tangan tanda menyapa 5 remaja tersebut. Satu remaja yang akan memulai pembicaraan hanya diam dan terus memandang anak kecil yang sedang berjalan dengan langkah yang terlihat bahagia tanpa ada rasa bersalah terhadap gerombolannya. Remaja tersebut kemudian lari mengejar anak kecil untuk mengancam anak tersebut, dan mengatakan kepada anak kecil tersebut dengan membentak jika anak kecil mengulangi lagi hal yang sama terhadap gerombolannya dia akan mengajak tanding balapan. Anak kecil dengan raut yang sangat merah, lalu tertawa terpingkal-pingkal.

Dia heran dengan remaja satu ini, dia merasa masih kecil tapi sudah di tantang balapan, dia mulai menyadari mungkin wajahnya terlihat  sudah pantas untuk di ajak balapan. Sang anak kecil itupun setuju-setuju saja. Dan "fikslah" perjanjian di antara mereka esok hari untuk bertemu di tempat yang sama. Remaja meminta kepada 4 temannya untuk mendukung dirinya saat balapan melawan anak kecil tersebut.

Tiba waktu untuk tanding balapan, remaja tersebut sudah bersama sepeda motor FU-nya dengan modifikasi total. Remaja mendapati anak kecil tersebut membawa sepeda ontel dan bukan sepeda motor yang dia harapkan. remaja sangat jengkel dengan anak kecil tadi diapun berusaha untuk membanting sepeda ontel milik anak kecil tadi. Namun apa daya remaja, yang dilakukan hanyalah sia-sia di hadapan teman-teman dan anak kecil tadi.

Kemudian anak kecil tadi mencoba untuk berbicara dengan kepolosannya. "Mas, sakjane sampean ki pengen opo?" (MAS, SEBENARNYA KAMU ITU INGIN atau BUTUH APA?"

Sang remaja hanya terdiam dan kebingungan dengan sikap anak kecil tersebut, dia iseng menjawab pertanyaan anak kecil tadi dan mengatakan bahwa dia pengen dan butuh HP.

Anak kecil tadi hanya terpingkal-pingkal mendengar jawaban remaja tadi, lalu bertanya kembali kepada remaja  tadi " BUTUH opo PENGEN tok mas?"

Remaja itu pun menjawab bahwa ia juga butuh juga pengen, karena dia juga merasa dia sangat butuh hp baru untuk kebutuhan akademisnya.

Anak kecil itupun hanya member solusi kepada remaja dan di dengar oleh teman-teman remaja tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun