Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia Pertama, Penciptaan dan Gender: Polemik Antara Sains dan Juru Tafsir (Ahli Kitab)

26 Januari 2022   23:41 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:08 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keywords :

"Agama sebagai agen yang menyerukan Kalam Kebaikan dan Kebenaran tentang Nilai-Nilai Kebaikan Universal yang seharusnya diwujudkan dalam kehidupan nyata, acapkali menjadi laksana Dongeng 1001 Malam yang berjalan dari Mimbar ke Mimbar dalam sebuah Majelis, yang sangat jauh dalam menumbuhkembangkan sikap kritis dan terbuka berlandaskan Prinsip-Prinsip KESEIMBANGAN, adalah sebuah akibat.  Yakni, akibat terkontaminasi oleh Ajaran Iblis yang masih belum disadari jua ..."  (Analisis)

Pembaca yang budiman. Sebagaimana Artikel kami sebelumnya, telah diuraikan dan disimpulkan bahwa Manusia di-Hidupkan, di-Matikan dan di-Bangkitkan kembali di Bumi, maka keberadaan Surga dan Neraka juga ada di Bumi. Selanjutnya, bagaimanakah dengan proses Kebangkitan Manusia? 

Nah, untuk menggambarkan proses Kebangkitan akan kita bahas dulu, Bagaimanakah Manusia kali pertama diciptakan? Karena seperti itulah nantinya Manusia akan dibangkitkan kembali.    

Tetunya Manusia pertama tidak dicipta dari proses Perkawinan, karena manusia pada awalnya berasal dari Satu Individu. Kemudian, dari Satu berkembang menjadi Dua, selanjutnya melalui proses perkawinan berkembang lagi menjadi Tiga, Empat dan seterusnya hingga Milyaran seperti saat ini.

Pertanyaan yang mendasar, "Bagaimanakah Proses Penciptaan Manusia Yang Pertama?" 

Ajaran Tuhan menggambarkan bahwa Manusia diciptakan dari unsur-unsur yang ada di Tanah. Begitu pula dengan mahluk hidup-mahluk hidup yang lainnya. Tanah yang masih subur alami mengandung unsur-unsur pembentuk senyawa pembentuk Asam Amino, senyawa dasar pembentuk Jasad Mahluk hidup. Dari senyawa tersebut proses pembentukan mahluk hidup yang pertama terjadi melalui Teknologi Kloning Alami. Suatu Rancangan Tuhan yang Maha Sempurna. Mungkin terasa asing bagi anda sekalian, mengapa harus Kloning? 

Bicara pembuktian Ayat-Ayat Tuhan adalah bicara fakta-fakta real, tidak bisa ditafsirkan menurut Intuisi para Ahli Kitab. Produk Teknologi adalah sebuah karya nyata yang bisa digunakan untuk menjelaskan Ayat --Ayat Tuhan. Karena Alam Semesta termasuk Bumi dan seisinya adalah produk Teknologi Tuhan yang nyata. Dan, salah satu produk Teknologi adalah Kloning. Perlu diketahui bahwa saat ini para Scientist sudah mampu mengembangkan Teknologi Kloning. Yakni proses perkembangbiakan mahluk hidup yang dilakukan tanpa proses pembuahan. Bila di dalam Dunia Tumbuhan, Kloning sudah sangat berkembang, bahkan sudah menjurus pada memperkosa atau merekayasa Genetik. Sedangkan pada Dunia Binatang, Kloning kali pertama diuji coba pada Sel Domba, yang pembentukan Embrionya dilakukan di Media Buatan. Setelah terbentuk embrio baru dipindahkan ke Rahim Domba dewasa, sampai lahir seekor Anak Domba yang diberi nama : Domba Dolly. Saat ini sudah ada beberapa jenis hewan yang dikloning dengan pola yang sama. Jadi, secara prinsip manusia sudah bisa melakukan Kloning, meski masih jauh dari sempurna.

Akal Sehat kita seharusnya berpikir, bila manusia mampu melakukan kloning, apalagi Tuhan yang menciptakan Mahluk Hidup termasuk manusia. Teknologi Kloning yang jauh lebih mumpuni dan sempurna dibandingkan Teknologi Kloning Manusia. Proses Kloning Mahluk hidup ini diawali dari proses pembentukan Asam Amino dari unsur-unsur yang ada di Tanah. Di dalam Asam Amino inilah disusun Asam Nukleat, RNA (Ribonucleic Acid) dan DNA (Deoxy Ribonukleat Acid). DNA berisi Kode Genetik yang menjadi Blue Print sebuah Mahluk Hidup. Bagaimana bentuk wajahnya, bagaimana bentuk tangannya, bagaimana kakinya, warna rambut, warna kulitnya dan lain-lain, semua tergambar di DNA dalam bentuk kode-kode Genetik. Proses pembentukan DNA akan menyesuaikan dengan Habitat masing-masing. DNA yang terbentuk di dasar lautan, merupakan Blue Print Mahluk hidup di lautan. DNA-DNA yang terbentuk di daratan akan menjadi cikal bakal mahluk daratan. DNA yang terbentuk di tempat-tempat yang tinggi akan membentuk mahluk hidup yang mampu terbang dan hidup di tempat-tempat yang tinggi. Tumbuh-tumbuhan merupakan mahluk hidup yang pertama dicipta dan yang paling mudah dikloning dan dikembangkan. Dan ini sudah dibuktikan oleh Teknologi Manusia. Kemudian baru binatang, berikutnya adalah Manusia yang diciptakan dengan tingkat kesulitan paling tinggi (QS Al Balad : 4) dibandingkan mahluk biologis lainnya (QS At-Tin : 4 ), sebagai mahluk biologis yang paling sempurna. Seperti itulah Tuhan menciptakan Awal Kehidupan di Bumi.  

Setelah tercipta manusia pertama, selanjutnya kita akan bertanya : 

  • Siapakah Manusia yang Pertama?
  • Apakah benar Adam adalah Manusia yang Pertama?

Yang jelas, Adam adalah Manusia Pertama yang diberdayakan oleh Tuhan, Adam adalah Khalifah Pertama di Muka Bumi. Bila menurut isyarat Ajaran Tuhan, ternyata manusia yang diciptakan Pertama mempunyai Gender Wanita, bukan Adam, karena Adam Laki-laki!

Berikut ini penjelasannya, QS. An-Nisa : 1

 

  • Kata "Nafsin Waahidatin", yang berarti : Satu Manusia itu bergender Wanita.
  • Dikuatkan dengan kata berikutnya, "Wa khalaqa min-haa zaujahaa", yang terjemahannya : "Darinya diciptakan pasangannya".
  • Kata "haa" pada kata "min-haa" dan pada kata "zaujahaa", adalah Kata Ganti Orang (KGO) ke-3 Wanita. 
  • Dari Wanita tersebut diciptakan pasangannya, yakni ADAM.
  • Jadi, Adam lahir dari seorang Wanita, yang dipahami oleh pandangan Umum, yakni HAWA (yang tidak harus mengarah kepada "Personal Name").  Esensinya : Gender Wanita pada umumnya. 

Sebagaimana pula didukung oleh QS Ali Imran : 59, bahwa proses penciptaan ISA Ibnu MARYAM, sama dengan proses penciptaan ADAM. Sama-sama lahir dari Rahim Wanita dan Tanpa Proses Pembuahan (Perkawinan). Secara Logika, bila binatang diciptakan jenis Jantan lebih dulu, maka Induk Jantan tidak akan mampu merawat turunannya karena tak punya Naluri untuk itu. Maka Induk Betina dulu yang harus diciptakan, baru Tuhan memnciptakan Pejantan. Jadi, HAWA adalah manusia pertama yang diciptakan, sedangkan ADAM lahir dari Rahim Hawa. 

Dari yang telah diurai di atas, nampak lebih jelas tentang proses penciptaan Mahluk Hidup, termasuk Manusia. Semua proses tersebut bukan terjadi secara kebetulan, bukan terjadi dengan sendirinya, namun hasil Rancangan Teknologi Tuhan yang Maha Canggih dan Sempurna. 

Gambaran tersebut, sekaligus untuk mengkonter Teori Evolusi yang dicetuskan oleh Charles Darwin, Sang Duta Iblis. Ia menyatakan bahwa semua yang ada di Alam Semesta terjadi secara Kebetulan, terjadi dengan sendirinya, melalui proses Evolusi -- perubahan yang sangat lambat selama Milyaran tahun. Dalam hal ini, termasuk proses terbentuknya manusia yang berasal dari Primata -- mahluk hidup yang lebih sederhana. Bahkan, dikatakan bahwa mahluk hidup Multicellular, termasuk manusia di dalamnya, adalah hasil Evolusi dari mahluk hidup Monocellular, seperti Kuman atau Bakteri yang terjadi selama Milyaran tahun. Ironisnya, pelajaran yang menyesatkan tersebut diajarkan di Bangku Sekolah-Bangku Sekolah. Sungguh sebuah penistaan terhadap Ajaran Tuhan. Padahal, Teori Evolusi ini telah menafikan keberadaan Tuhan, mengkerdilkan kemampuan Tuhan. Karena menyatakan bahwa semua yang terjadi di Alam Semesta ini adalah secara Kebetulan melalui proses yang sangat lama.

Teori Evolusi inilah yang menguatkan paham Atheisme, dan dari Teori Evolusi ini lahirlah paham Sekuler, sistem yang memisahkan Ajaran Tuhan dengan Ilmu Pengetahuan, Sistem yang menyingkirkan Tatanan Tuhan dan berganti dengan Tatanan Iblis yang serakah, Sistem yang menggusur Kedaulatan Tuhan dan meninggikan Kedaulatan Manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun