Mohon tunggu...
dyah ayu arry puspa
dyah ayu arry puspa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia

31 Juli 2021   00:01 Diperbarui: 31 Juli 2021   01:20 6453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Pendidikan mempunyai tujuan utama untuk mengembangkan potensi dan mencerdaskan individu menjadi lebih baik. Kemendikbud mewajibkan belajar 12 tahun bagi setiap anak untuk membentuk visi Indonesia dan SDM unggul. Pendidikan yang dimulai sari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas (SMA). Dengan begitu, ini akan mencetak generasi emas Indonesia pada tahun 2045.

Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata, terutama di daerah perbatasan dan pedalaman yang masih jauh tertinggal. Dibandingkan dengan Pendidikan di kota, sungguh berputar 180⸰. Banyak hal yang menyebabkan Pendidikan di Indonesia tidak merata. Baik dari segi fasilitas maupun kualitas. Berikut beberapa penyebab Pendidikan di Indonesia tidak merata :

  • Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran.

  • Pada beberapa sekolah didaerah yang tertinggal, masih ada beberapa sekolah yang belum memiliki gedung sendiri. Selain itu, ada juga beberapa sekolah yang tidak memiliki gedung gedung tambahan, seperti perpustakaan sebagai tempat untuk sumber bacaan. Akses internet yang sulit didapat juga menjadi salah satu penghambat proses pembelajaran, karena pada dasarnya untuk memajukan Pendidikan saat ini, akses internet menjadi hal yang utama. Bahan mengajar seperti buku penunjang juga masih kurang di beberapa sekolah. Masih banyak sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan untuk membantu proses belajar-mengajar berjalan menjadi lebih baik.

  • Tenaga pendidik yang kurang professional.

  • Tenaga pendidik adalah hal paling penting untuk diawasi dalam proses pembelajaran. Penyampaian yang dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru memiliki korelasi yang sangat erat untuk capaian pembelajaran yang didapatkan siswa. Bagaimana cara menyampaikan ilmu pada siswa akan mempengaruhi hasil pencapaian siswa tersebut. Tenaga pendidik yang kreatif yang dapat menyampaikan ilmu dengan cara yang nyaman dan membuat siswa tidak merasa bosan sehingga membuat siswa betah dan suasana belajar-mengajar menjadi lebih hidup. Ada beberapa guru yang mengajarnya monoton, sesuka hati dan tidak disiplin. Hal itu dapat mencontoh muridnya menjadi malas untuk mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

  • Kurangnya pemerataan kesempatan Pendidikan

  • Di daerah yang tertinggal, untuk memperoleh Pendidikan masih sangat terbatas. Hal ini terjadi karena adanya kurangnya pembinaan dan kegagalan pembinaan pada masyarakat tentang pentingnya Pendidikan bagi setiap warga negara. Kurangnya Pendidikan, dapat menghambat pengembangan sumber daya manusia secara kesuluruhan. Oleh karena itu, perlu strategi pemerataan Pendidikan yang tepat bagi untuk mengatasi masalah kurangnya pemerataan kesempatan Pendidikan.

  • Kurang terjangkaunya biaya Pendidikan.

  • Bagi masyarakat miskin di daerah tertinggal. Biaya yang dikeluarkan demi Pendidikan adalah suatu hal yang tergolong mahal dan terkesan mubazir, karena menurut mereka lebih penting dan mendesak untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari daripada untuk membayar biaya Pendidikan. Oleh sebab itu, masih tingginya angka putus sekolah karena terkendala oleh biaya Pendidikan yang sulit dijangkau. Walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan Pendidikan, tetapi masih saja pembagian bantuan tersebut  belum merata dan tidak tepat sasaran.

  • Kurangnya semangat siswa dalam menjalankan proses pembelajaran.

  • Siswa yang tidak semangat dalam menjalankan proses pembelajaran, dapat menghambat perkembangannya dalam proses belajar. Saat ini, peringkat lebih diagungkan bagi masyarakat, maka dari itu banyak siswa yang memilih untuk mencontek dibandingkan berpikir sendiri. Karena menurut mereka nilai ataupun peringkat lebih penting dibanding ilmu yang didapat sendiri.

Banyak hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia. Baik pemerintah maupun masyarakat, menjadi peran penting untuk ikut dalam merubah Pendidikan di Indonesia. Agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Dimulai dari melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Pendidikan, mewajibkan belajar 12 tahun, melengkapi sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah yang masih tertinggal serta memberi bantuan Pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun