Pondok Modern Internasional (PMI) Dea Malela adalah sebuah pondok pesantren modern yang dirancang untuk menyiapkan santrinya menjadi warga internasional sejak awal, para santri suddah berinteraksi dengan warga dunia seperti Rusia, Thailand, Timor Leste, dsb. Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela letaknya sekitar 10 kilometer arah selatan dari kota Sumbawa Besar.Â
Kampus di lahan yang tersedia seluas 60 hektar sudah mulai dibangun oleh Yayasan DEA MAS di Desa Batu Alang Kecamatan Moyo Hulu tersebut berada di tengah -- tengah persawahan di dekat Gunung Utuk (Olat Utuk) dalam Bahasa Sumbawa.
Pondok pesantren yang digagas oleh Prof. Dr. Dien Syamsudin tersebut berada di kaki gunung saat ini telah berdiri Masjid Saidah, bangunan Rumah Kiyai Bait Kalla, lapangan basket dan Wisma Ustadzah serta perumahan guru putra dan putri. Sedang dalam proses pembangunan Auditorium sumbangan Presiden Joko Widodo, stadion mini sepakbola, arena bermain futsal, dan perpustakaan.Â
Ada niat dan geliat membangun peradaban dunia yang digagas oleh Prof. DR. Din Syamsuddin selaku ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela. Menurutnya, ponpes ini dirancang sebagai pusat pendidikan islam yang bertaraf internasional.
Nama Dea Malela diambil dari nama seorang tokoh penyebar Islam asal Goa - Makassar yang menyebarkan Islam di Sumbawa, Batavia dan Simon's Town, Afrika Selatan. BErsama ayahnya Abdulkadir Jailani,Dea Malela dalam usia 18 tahun (1746) berlayar ke Sumbawa.
Pembacaan selintas sumber-sumber Afrika Selatan tentang Dea Malela dan ayahnya Dea Koasa mengungkapkan, keduanya adalah bagian penting dari sejumlah ulama dan pejuang Islam yang diasingkan kolonial Belanda ke wilayah Cape Town Sejak dijajah Belanda (1652). - Prof Dr Azyumardi Azra MA, -
Perjalanan Jakarta - Lombok selama dua jam, dilanjutkan dengan setengah jam perjalanan pesawat Lombok - Sumbawa serta satu setengah jam melalui darat melewati area hutan yang masih banyak dihuni monyet-monyet ramah menyapa pengendara yang lewat jalan berbelok.Â
Tiba di pondok pesantren serasa berada di rumah yang semua penghuninya semangat belajar dan beribadah, setiap masuk waktu sholat semua santri telah berada di masjid, ada santri yang bertugas adzan, membaca shalawat, iqomah, menyampaikan informasi berbagai kegiatan di pondok dilakukan oleh santri, ada praktek public speaking yang langsung dilakukan pada setiap waktu sholat berjamaah.
Pengelola dan pendidiknya terdiri dari alumni Pondok Modern Gontor, perguruan tinggi dalam negeri dan perguruan tinggi luar negeri berupaya mewujudkan misi modern dan internasional dengan memberi penguatan pembelajaran Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan bahsa lainnya serta menggunakan metodologi dan teknologi informasi dalam pembelajaran.