Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Kemenangan Mahatir untuk Indonesia

11 Mei 2018   14:59 Diperbarui: 11 Mei 2018   15:11 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai negara bertetangga, Indonesia dan Malaysia saling memberi pengaruh dalam berbagai hal, termasuk hasil pemilu baru-baru ini di Malaysia dimana partai oposisi berhasil mengalahkan incumben. Ratusan pilkada di Indonesia dan pemilu legislatif hingga pemilihan presiden dapat merubah wacana atau hasil survey berbagai lembaga karena energi partai oposisi menjadi meningkat tajam melihat fakta negeri tetangga.

Andai Prabowo tetap mencalonkan diri sebagai capres, fenomenanya bisa seperti di Malaysia, dimana beliau tak muda lagi seperti Mahatir yang dikabarkan jadi perdana menteri tertua di dunia, Gerindra juga secara konsisten menjadi oposisi tak tergiur tawaran kirsi menteri dari Jokowi dan terus menjadi oposisi hingga kini, PKS juga jadi oposisi yang konsisten tak tergiur masuk gerbong penguasa dan mengusulkan banyak calon presiden dan calon wakil presiden yang tak mida lagi usianya.

Gatot Nurmatyo yang sedang mencari kendaraan pendukung juga punya profil seperti Mahatir, tak lagi muda, tegas dalam mengambil keputusan dan beberapa kali menunjukan keakrabannya dengan partai oposisi saat masihmenjadi panglima TNI. Nampaknya beliau akan mendapat dukungan dari partai oposisi untuk menjadi calon presiden.

Beberapa kali pilkada terlihat Gerindra mampu memunculkan calon yang kemudian memenangkan kontestasi di berbagai daerah. Bisa jadi nanti di saat-saat terakhir Gerindra dan mitranya menyodorkan calon yang berbeda, bisa saja Prabowo kembali menjadi king maker, mengajukan Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden dan Anies R. baswedan sebagai calon wakil presiden. Anis punya image religius dan intelektual, sehingga partai oposisi punya tagline: TEGAS, PINTAR, AGAMIS, sebuah kombinasi dahsyat untuk menarik hati pemilih.

Tegas, pintar dan agamis bisa menjadi tawaran yang menggiurkan disaat rakyat disuguhi kinerja kabinet yang pin plan, lambat dan kurang cerdas, misalnya ketike memutuskan libur cuti lebaran yang diumumkan secara tergesa-gesa kemudian ditunjau ulang dan diputuskan tetap sesuai keputusan awal, seperti kurang cerdas memutuskan sesuatu.

Soal PKS yang tak kebagian kursi Presiden atau wakil presiden bisa dibarter dengan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Anies, ini bisa jadi langkah awal PKS merebut kursi DKI 1 yang beberapa kali gagal direbutnya.

Peristiwa di Malaysia pasti membuat pattai oposisi di negeri ini mendapat energi tambahan plus merangkai strategi baru untuk merebut kekuasaan lewat pemilu, sementara parapolitikus kutu loncat sedang membidik partai-partai oposisi yang diperkirakan bakal bersinar karena amunisi logistik yang gemuk dan pendukung yang fanatik. 

Sementara rakyat kadang lebih cenderung memilih partai yang dipimpin oleh calon idolanya, kurang peduli terhadap siapa calon anggota legislatif yang dipilihnya, hal ini terlihat dari gejala mantan narapidana yang terpilih kembali atau pernah dipecat sebagai kepala daerah. Semoga rakyat makin pandai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun