Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan swasta

Saya memiliki hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Islam Bukan Ajaran Brutalisme

5 Desember 2022   13:01 Diperbarui: 5 Desember 2022   13:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melawan Lupa

Islam Bukan Ajaran Brutalisme...
(Analisa Brutalisme antar Supporter Pendekatan Sejarah Dakwah Ilahiyah di Tanah Arab)

Karya: Dwiroso

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh perasaan miris dan prihatin atas maraknya praktek brutalisme antar supporter bola.  

Peristiwa kematian supporter bola, yang dianiaya dengan keji dan biadab oleh supporter club lawan. Dari tayangan video yg sempat viral di sosial media, nampak seorang supporter persija yang dikeroyok oleh beberapa bobotoh (sebutan supporter Persib) tanpa ampun dengan pukulan dan tendangan bertubi tubi , seperti orang kesetanan. 

Supporter Persija yg malang itu terlihat seperti manusia terkutuk yang harus dihabisi sampai mati, atau disisi pandang yang lain para pengeroyok bak barisan manusia yg sedang menumpahkan kemuakan, kebencian, beban kehidupan dengan amarah tingkat dewa, tidak peduli korban telah menyerah tidak berdaya.

Penulis ingin merespon kejadian di atas, dengan menghadirkan deskripsi sejarah bagaimana kita sebagai orang islam punya panutan yakni nabi kita Muhammad SAW, bagaimana beliau merisalahkan bahwa Islam tidak mengajarkan perilaku brutal atau menyerang dan memerangi lawan atau manusia dengan membabibuta.

Cara melawan atau memerangi dalam Islam tidak untuk dijadikan sebagai tujuan atau budaya yang ujungnya menyakiti, melainkan sekedar untuk melindungi diri atau membela diri, apabiia lawan menyerah maka kita wajib untuk memaafkan dan memperlakukannya kembali secara manusiawi.
 
Jika membaca sejarah kehidupan nabi, lewat sirrah nabawi (sejarah kenabian Muhammad baik yg ditulis oleh Haikal atau penulis lain)

Bagaimana tabiat dan watak masyarakat Arab, secara sosiologis terbentuk dari faktor geopolitik dan ideologis masyarakatnya. Jaman itu nasab yang paling berpengaruh adalah nasab yang langsung bertalian dengan keturunan nabi ishaq, yang melahirkan nabi nabi di jazirah yang lebih dulu mengalami kemajuan peradaban, seperti babilon, atau yg sekarang Iraq, Mesir dan Turki...

Kita tahu Ishaq anak Ibrahim dari istrinya yg bernama Sarah yg berasal dari kalangan terhormat , sedangkan istri kedua Ibrahim yang sesungguhnya budak Ibrahim sendiri yang bernama Siti Hajar memberikan keturunan seorang anak laki laki pula, bernama Ismail, dari Ismail inilah nabi Muhammad bernasab. Jika dari nasab Ishaq banyak melahirkan nabi dan rasul, sementara dari Ismail hanya menghasilkan satu nabi dan sekaligus nabi penutup atau terakhir.

Dari paparan diatas kita bisa lihat berdasarkan data sejarah ...dimana ajaran yang didakwahkan nabi Muhammad dipandang suatu yang tidak masuk akal, pertama,  masyarakat arab selama ini telah berafiliasi pada agama yg  telah di jalankan turun menurun selama berabad abad lamanya sebagai warisan leluhur nenek moyang mereka dari nasab Ishaq (tapi telah mengalami penyimpangan), kedua, pandangan masyarakat hanya mengakui agama  yang berasal dari nasab ishaq.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun