Mohon tunggu...
Dwi Risma Novianti
Dwi Risma Novianti Mohon Tunggu... Jurnalis - IRers

Co-ed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam in the United States of America

3 Oktober 2019   12:13 Diperbarui: 13 Oktober 2019   22:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tangal 23 September 2019 Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Darussalam Gontor mengadakan wisdom speech dengan tema Islam in the United States of America. Narasumber pada wisdom speech kali ini adalah salah satu staf Konjen AS, Maryia Kelly. Acara ini dimoderatori oleh Al-Ustadzah Ida Susilowati. Mrs. Mariya merupakan imigran dari Belarus yang kemudian menjadi salah satu diplomat Amerika Serikat. Di Amerika Serikat inilah ia mulai mengenal berbagai agama terutama agama Islam dari teman semasa kuliahnya.

Saat sesi pemahasan, ia menjelaskan mengenai perkembangan Islam di Amerika. Terdapat 3.000 kelompok agama di AS dan 76% warga Amerika masuk dalam kelompok-kelompok agama. Mayoritas dari masyarakat Amerika Serikat merupakan pemeluk agama kristen, yaitu sekitar 70.6 %. Sementara untuk agama non-kristen adalah 5.9 %, dan pemeluk agama Islam hanya 0.9 %. Pemeluk agama Islam mayoritasnya adalah Imigran dari berbagai negara.

Para pendiri Amerika Serikat sejak dahulu telah menciptakan negara yang memisahkan agama dengan negara. Hal ini sebagai jaminan kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan seseorang tanpa adanya suatu penyiksaan dan penganiayaan. Jaminan tersebut dinyatakan dalam Amandemen Pertama Konstitusi AS, “Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof…”.

Terdapat beberapa agenda yang dilaksanakan oleh Alumni mahasiswa di Amerika Serikat yang berkaitan dengan Islam. Beberapa agenda tersebut seperti membuat komunitas Muslim Student Association (MSA) yang dibentuk oleh mahasiswa muslim di University of Pittsburgh. Selain itu, juga terdapat mahasiswa muslim Georgetown University yang mengadakan buka puasa bersama. Hal itu dilakukan guna membangun ukhuwah islamiyyah serta meningkatkan keimanan.

 Kini di Amerika Serikat juga sudah ada Pesantren (Islamic Boarding School) yaitu Pondok Nusantara Madani USA di Connecticut yang didirikan oleh Imam Shamsi Ali. Shamsi Ali adalah pelajar muslim Indonesia yang berdomisili di Amerika Serikat. Selain itu juga terdapat ribuan masjid yang tersebar di Amerika Serikat, salah satu yang terluas berada di Dearborn, Michigan. Beberapa Islamic Cultural Center juga telah ada di AS seperti Islamic Cultural Center di Washington D.C, dan Islamic Cultural Center di New York City. Diperkirakan oleh Pew Research Center Project pada tahun 2040 Islam akan menjadi agama dengan mayoritas terbesar kedua setelah Kristen di Amerika Serikat.

Selain menjelaskan mengenai perkembangan Islam di Amerika, Mrs. Maryia juga memaparkan mengenai pendidikan di AS serta beasiswa-beasiwa yang ditawarkan AS kepada publik internasional. Setelah menguraikan secara luas mengenai topik bahasan. Sesi selanjutnya adalah sesi tanya jawab dengan para peserta yang hadir dan ditutup dengan do’a dan foto bersama.

Dengan adanya acara ini, mahasiswi UNIDA khususnya mahasiswi HI diharapkan mampu membuka wawasan yang lebih luas terkait isu-isu kontemporer dewasa ini. Salah satunya adalah wawasan mengenai perkembangan Islam di AS, sehingga nantinya tidak terdoktrin bahwa Islam di AS hanya membahas tentang Islamophobia saja. Selain itu, peran mahasiswa sangat penting dalam dakwah islam. Oleh karena itu sebagai seorang generasi muda muslim, maka kita harus menjaga keutuhan dan eksistensi Islam dimanapun kita ditempatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun