Mohon tunggu...
Dwina Putriani Nafisah
Dwina Putriani Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang INFJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2022: Buruan Sae untuk Mendukung Pencegahan Stunting

17 Agustus 2022   01:11 Diperbarui: 19 Agustus 2022   21:56 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Buruan Sae untuk Mendukung Pencegahan Stunting (Dokpri)

Zero Hunger merupakan tujuan ke-2 dari Sustainable Development Goals (SDG's) yang dibuat oleh PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa). Tujuan ini meliputi menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan. Ketahanan pangan sendiri dapat berpengaruh pada potensi inflasi dan kenaikan harga, rawannya ketersediaan pangan (food supply demand), serta rawannya kualitas pangan yang aman dan sehat. Dukungan pemerintah, terutama pemerintah kota pada program SDG's tentu saja sangat dibutuhkan.

Kota Bandung merupakan wilayah urban yang padat penduduk, mengalami alih lahan yang tinggi, dan degradasi lingkungan. Menyebabkan kemampuan untuk memproduksi pangan rendah, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka untuk memenuhi kebutuhan pangan, Kota Bandung akan bergantung pada luar daerah. Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) kota Bandung menggalakan sebuah program urban farming terintegrasi yaitu Buruan Sae. Program ini dibuat untuk menangani permasalahan pangan kota Bandung yang bersektor pada ikan, sayur, proses kompos, ternak, pembibitan, toga, dan buah. Melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Dengan diadakannya program ini, Pemerintah Kota Bandung berharap masyarakat belajar untuk memproduksi bahan pangannya sendiri sehingga lebih sehat, alami, dan ekonomis. Karena, terjaga prosesnya dan tidak menggunakan pestisida kimia. Selain untuk dikonsumsi sendiri, masyarakat juga bisa menjual bahan pangan yang dihasilkannya (buruansae.bandung.go.id).

Kelompok kecil 6 dengan Ibu Rina, anggota TP PKK Kelurahan Gegerkalong (Dokpri)
Kelompok kecil 6 dengan Ibu Rina, anggota TP PKK Kelurahan Gegerkalong (Dokpri)

Kelompok 10 KKN Tematik UPI dengan bimbingan pak Asep Deni Gustiana, M.Pd, melakukan pendataan dan pendampingan program kerja pada PKK Kelurahan Gegerkalong menemukan bahwa terdapat program kerja tahunan 2022 yang berkaitan dengan buruan sae dan stunting. Menurut ibu Rina Sarina selaku anggota Tim Penggerak PKK Kelurahan Gegerkalong, terdapat program buruan sae yang dilakukan di Rw 2 dan 3 Kelurahan Gegerkalong. Diharapkan program buruan sae pada kedua Rw tersebut akan menjadi binaan PKK Kelurahan Gegerkalong, katanya saat ditemui di kantornya di Kelurahan Gegerkalong (Juli 29, 2022). PKK Kelurahan Gegerkalong juga memiliki berbagai program kerja yang berkaitan dengan stunting. Diantaranya adalah sosialisasi stunting, sosialisasi B2SA dengan tema "Penanganan Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat", lomba pangan aman dan sehat untuk penanganan stunting, serta pembinaan kader untuk deteksi dini stunting. Beberapa program kerja tersebut telah terlaksana di tahun 2022 ini.

Stunting dapat menyebabkan kondisi gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi. Menurut data pada aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), balita penderita stunting di kota Bandung mencapai 7.568 pada tahun 2021. Perbaikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi merupakan beberapa poin yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Agar dapat mencegah terjadinya stunting, pola makan yang baik harus diterapkan sejak bayi masih di dalam kandungan hingga masa pertumbuhan anak. Maka dari itu, asupan ibu hamil serta pengetahuan terhadap kebutuhan gizi ibu dan anak sangat penting.

Dengan melakukan program buruan sae, masyarakat dapat memastikan keamanan pangan dan mudah mengakses pangan yang dikonsumsinya. Sehingga gizi dari seluruh anggota keluarga juga dapat terpenuhi. Pasalnya keluargalah yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Selain itu meskipun dalam jumlah mikro, dengan menjual hasil buruan sae juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Oleh karenanya, program buruan sae dapat menjadi alternatif solusi dalam pencegahan stunting.

Buruan sae merupakan salah satu bentuk desentralisasi dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat di lingkungan Kelurahan. PKK Kelurahan Gegerkalong telah memiliki program pembinaan buruan sae dan sosialisasi stunting. Meskipun belum ada data yang jelas mengenai stunting di Kelurahan Gegerkalong, program buruan sae ini dapat diterapkan salah satunya untuk mencegah terjadinya stunting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun