Mohon tunggu...
Dwi Rizki Mutiarasani
Dwi Rizki Mutiarasani Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Seseorang yang memiliki ketertarikan di bidang pendidikan dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampai Kapan Kimia Dianggap Membahayakan?

31 Januari 2023   14:26 Diperbarui: 31 Januari 2023   14:29 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa yang terbesit di benak kalian ketika mendengar kimia? Banyak dari kalian mungkin berpikir bahwa kimia merupakan sesuatu yang berbahaya, menakutkan, beracun atau bahkan bom. Kiranya pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar.

Sebelum mengulas lebih jauh, baiknya kita perlu mengenal apa itu kimia. Kimia merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari mengenai perubahan, sifat, struktur serta komposisi suatu materi. Kimia sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Setiap hal yang berada di dekat kita merupakan kimia. Pembuatan pupuk, pengecatan pagar, proses memasak, mencuci, dan lain-lain merupakan contoh reaksi kimia yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, tak bisa dipungkiri bahwa kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat ditakuti dan memiliki sedikit peminat. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran, minat serta motivasi peserta didik mengenai pelajaran kimia. Pada hakikatnya, kimia memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam memecahkan masalah sehari-hari dan tidak hanya berupa teori pengetahuan belaka. Tulisan ini mengutip ide pokok yang digagas oleh Subagia (2014) mengenai paradigma baru pembelajaran kimia SMA. Menurutnya, pembelajaran kimia SMA harus dimulai dengan membangun cara berpikir baru peserta didik mengenai pelajaran kimia. Berikut ini dipaparkan statement yang dapat membangun pemikiran baru terhadap kimia.

Perlu dikatahui bahwa kimia tidaklah sulit, tetapi kimia itu penting. Hal ini sesuai dengan statement "Life is Chemistry, there is no life without Chemistry". Yang artinya bahwa kehidupan adalah kimia, tidak ada kehidupan tanpa kimia. Pernyataan ini didukung dengan beberapa fakta bahwa dari kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali sangat melibatkan materi-materi kimia. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, gejala lainnya yang ada di sekitar kita seperti pagar besi yang berkarat, makanan basi, pembusukan, dedaunan berubah warna, tubuh manusia menua dan lain-lain. Semua gejala tersebut dapat dijelaskan melalui teori kimia. Oleh karena itu, mempelajari kimia sangatlah penting untuk mengetahui proses kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup.

Pendapat lainnya mengenai kimia adalah bahwa kimia itu membahayakan. Padahal, kimia sangat menyejahterakan. Pendapat kimia membahayakan mungkin dikarenakan banyaknya kasus penyalahgunaan bahan kimia yang menimbulkan dampak negatif. Seperti penggunaan pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, penggunaan pewarna kain untuk bahan makanan, dan lain-lain. Hal tersebut terjadi karena minimnya pengetahuan mengenai kegunaan bahan kimia yang sesuai pada tempatnya. Sebenarnya, apabila diketahui dengan benar, kimia akan sangat menyejahterakan. Contohnya adalah pewarna kain yang digunakan untuk memperindah tampilan kain pakaian, tembok, dan lain-lain, serta pengembangan bahan pengawet formalin untuk mengawetkan preparat laboratorium sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alat praktikum.

Kimia juga bukanlah hal yang menyeramkan, tetapi menyenangkan. Adanya gambaran bahwa kimia menyeramkan dikarenakan munculnya kasus kecelakan yang menelan korban jiwa, khususnya di industri kimia. Seperti kebocoran reaktor nuklir Chernobyl, serta penggunaan bom atom pada perang dunia di Hiroshima dan Nagasaki. Harus diingat bahwa kejadian tersebut adalah kecelakaan yang tidak boleh terjadi lagi dihari kemudian.  Kenyataannya, banyak hal yang menyenangkan dengan menggunakan bahan kimia. Contohnya adalah penerbangan balon menggunakan gas Hidrogen dan pembakaran kembang api yang membuat suasana menyenangkan.

Terakhir, kimia tidaklah menyakitkan, tetapi menyehatkan. Sekali lagi, statement bahwa kimia menyakitkan ini terjadi akibat penggunaan bahan kimia yang tidak tepat dengan aturan pakainya. Seperti contohnya sakit perut diakibatkan memakan makanan berpengawet dan sakit kulit akibat iritasi bahan kosmetik.  Sementara itu, pembuatan bahan makanan sejatinya diperuntukkan agar bahan makanan terbebas dari proses pembusukan yang dapat memunculkan penyakit bagi yang mengonsumsinya. Selain itu, pengembangan pemanis buatan seperti stevia dan sakarin ditujukan untuk mmebantu penderita diabetes sebagai pengganti gula yang aman dan tidak berbahaya. Dengan begitu, pengawetan makanan jika difungsikan dengan tepat akan sangat menyehatkan.

Berangkat dari uraian di atas, tentunya kimia memiliki banyak manfaat yang tidak hanya diperuntukkan peserta didik, tetapi juga diperlukan untuk semua orang. Dengan mengetahui kimia dengan tepat, kita selaku masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memilah penggunaan bahan kimia yang tepat agar kesehatan dan kesejahteraan kehidupannya selalu terjaga. Ide pokok mengenai paradigma pembelajaran kimia yang digagas oleh Subagia (2014) sangatlah bermanfaat dan dapat dijadikan pegangan untuk membangun pemikiran mengenai kimia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun