Berita terakhir pada 24 September 2012 kemarin, negara Iran memilih untuk  memisahkan diri dari jaringan internet dunia. Dan sebagai gantinya, nanti pemerintah Iran hanya akan menyediakan jaringan internet pribadi yang bisa diakses oleh warga dan pemerintah lokal.
Ternyata tidak cukup dengan memblokir media social semacam Twitter dan Facebook, pemerintah Iran ingin memindahkan seluruh akses internasional mereka menjadi domestik. Ditambah lagi adanya kejadian serangan virus Stuxnet yang menghebohkan pada tahun 2010 lalu, dimana Iran mencurigai serangan cyber Stuxnet dirancang oleh intelijen Amerika dan Israel untuk melumpuhkan fasilitas Nuklir Iran. Maka semakin mantaplah niat Iran mengucapkan selamat tinggal kepada jaringan internet dunia demi menjaga rahasia negara mereka.
Apa sesungguhnya keuntungan dan kerugian dari pemisahan jaringan ini bagi pemerintah Iran ? Keuntungannya jelas adalah sekuriti. Iran tidak akan direcoki lagi masalah virus, kebocoran rahasia negara, provokasi politik melalui Twitter, dan bahkan lebih aman di dalam negeri jika ada masalah sensitif seperti film Innocence of Muslim yang kemarin melanda dunia Islam. Tapi apakah keuntungan negara ini sepadan dengan kerugian yang didapatkan ? Tanpa adanya akses internet ke luarnegeri, maka dunia Pendidikan akan sangat terpukul. Siswa Iran dan Mahasiswa akan bagai katak di bawah tempurung. Daya saing sumberdaya manusia akan berada di bawah rata-rata bangsa lain. Industri perdagangan juga akan terkena impact, eksport import akan mengalami kesulitan. Pariwisata dunia saat ini juga memerlukan akses internet untuk memanjakan turis dari luarnegeri. Apakah bisa dibayangkan di masa ini ada lokasi dimana turis tidak bisa menerima dan mengirim email melalui gadget mereka ?
Melihat pilihan yang diambil oleh pemerintah Iran ini, penulis sangat bersyukur tinggal di Indonesia. Masalah pornografi dunia online yang mempengaruhi generasi muda Indonesia, game-game di warnet yang tidak mendidik dan lain sebagainya, tidak ditindaklanjuti dengan memisahkan diri dari jaringan internet dunia. Penulis setuju pornografi difilter oleh ISP-ISP atau Network Access Provider di atasnya. Tapi akses ke dunia pengetahuan, forum dan sebagainya diberikan kebebasan untuk mengaksesnya. Untuk kasus Iran, jika penulis boleh memberikan pendapat, sebaiknya tidak perlu keluar dari internet dunia. Berikan saja akses internet dunia kepada warga negara, namun traffik keluar-masuk sebaiknya dikontrol oleh satu lembaga khusus yang dibentuk pemerintah Iran. Memisahkan diri dari jaringan internet dunia di masa depan tidak akan memecahkan masalah. Justru akan menimbulkan keterbelakangan dan kemunduran bagi bangsa yang mengambil pilihan tersebut.