Mohon tunggu...
Dwi Lindah Permatasari
Dwi Lindah Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Love writing and you

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anti Ribet! Ini Cara Mengolah Sampah Organik jadi Kompos di Rumah

24 Oktober 2022   11:16 Diperbarui: 15 Juni 2023   22:15 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengomposan sampah organik (freepik)

Pengomposan adalah proses di mana bahan organik, seperti daun dan sisa makanan, terurai menjadi tanah. Pengomposan adalah cara yang bagus untuk mendaur ulang sisa-sisa dari halaman dan dapur sambil memperkaya tanah di kebun, meningkatkan retensi air, dan melindungi dari erosi. 

Meskipun mungkin terdengar rumit, proses pengomposan sangat sederhana dan dapat dijadikan sebagai hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Untuk membuatnya, kita cukup mengumpulkan bahan-bahan alami yang seharusnya dibuang, seperti sisa makanan, dedaunan dan membiarkannya terurai seiring waktu.

Apa Saja yang Bisa Dikomposkan?

Berikut adalah beberapa bahan organik yang dapat dikomposkan:

  • kulit dan sisa buah dan sayuran busuk
  • ampas kopi dan filter kertas
  • Cangkang telur
  • kulit kacang (selain kenari)
  • kertas, karton, dan koran robek
  • serbet, handuk kertas, dan kertas toilet yang tidak terpakai
  • potongan rumput
  • daun dan bunga
  • serbuk gergaji dan serpihan kayu

Tidak semua sampah dari dapur bisa dikomposkan. Faktanya, beberapa bahan justru dapat menarik hama dan hewan pengerat, sementara yang lain mengandung senyawa berbahaya. 

Berikut adalah beberapa item yang harus dihindari dalam pengomposan:

  • Tulang atau sisa daging, ikan, dan unggas: menghasilkan bau dan menarik hama
  • Produk susu: menghasilkan bau dan menarik hama
  • Daun atau ranting dari pohon kenari hitam: melepaskan senyawa yang beracun bagi tanaman
  • Kenari: melepaskan senyawa yang beracun bagi tanaman
  • Abu atau arang batubara: mengandung senyawa yang dapat membahayakan tanaman
  • Potongan kayu besar: mungkin butuh waktu lama untuk terurai
  • Lemak, minyak goreng, dan lemak: menghasilkan bau dan menarik hama
  • Pemangkasan rumput yang diolah dengan pestisida: dapat membunuh mikroorganisme yang dibutuhkan untuk proses pengomposan
  • Polong kopi: sebagian besar mengandung plastik dan tidak rusak secara alami
  • Makanan yang dipanggang: dapat menarik hama dan meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya
  • Tanaman yang sakit atau penuh serangga: dapat menyebarkan penyakit

Bagaimana Cara Memulai Pengomposan di Rumah?

Berikut adalah panduan lengkap untuk memulai pengomposan  yang bisa Anda ikuti dengan mudah di rumah:

1. Buatlah Tumpukan Kompos

Langkah pertama untuk pengomposan adalah memilih lokasi luar ruangan dengan naungan parsial dan banyak drainase. Penting juga untuk memilih area yang mudah diakses tetapi jauh dari hewan, termasuk hewan peliharaan dan satwa liar.

Tumpukan kompos harus memiliki lebar dan tinggi setidaknya 3 kaki (91 cm), yang merupakan ukuran yang dapat diatur untuk sebagian besar tukang kebun dan memastikan bahwa tumpukan dapat menahan panas. Panas dihasilkan selama proses pengomposan karena bakteri memecah bahan organik.

Selain itu, Kamu dapat menggunakan tumbler kompos, yaitu wadah yang dirancang untuk memudahkan proses memutar dan mencampur bahan pengomposan.

2. Mulailah Menambahkan Bahan/Materi Kompos

Setelah kamu memilih lokasi untuk tumpukan kompos, kamu siap untuk mulai menambahkan bahan. Biasanya disarankan untuk menempatkan bahan hijau dan coklat berlapis-lapis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun