Mohon tunggu...
Dwi Larasaty
Dwi Larasaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Geografi UPI

Mengkaji terkait dengan pendidikan dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN di Kota: Door to Door Menagih PBB

7 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 3 September 2022   18:33 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kegiatan KKN sering kali ditemui di desa dan berbentuk pengabdian di desa, akan tetapi KKN juga memungkinkan dilaksanakan di kota. KKN Temarik UPI Semester Genap 2022 memiliki tema SDGs desa dengan 18 tema yang berbeda disesuaikan dengan SDGs, serta kelompok mahasiswa KKN yang disesuaikan dengan domisili mahasiswa. Pelaksanaan KKN yang disesuaikan dengan domisili ini masih terkait dengan adanya pandemi Covid 19 yang membuat KKN ini dilaksanakan secara luring dan daring. Dengan tema kelembagaan desa dinamis, yang disesuaikan menjadi kelembagaan kelurahan dinamis, kelompok KKN UPI 109 melaksanakan KKN di Kota Depok dan Kota Bekasi yang secara spesifik dibagi menjadi kelompok kecil dengan pengabdian di kelurahan yang berbeda-beda sesuai dengan wilayah tempat tinggal mahasiswa. Salah satu kelompok kecil, yaitu Kelompok terbatas Bekasi 2 menjalani KKN di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Dari tema Kelembagaan kelurahan dinamis memiliki banyak aspek yang mana diharapkan mahasiswa dapat menerapkan tema tersebut pada setiap Kelurahan.

Sebagai kegiatan yang mendukung kegiatan kelembagaan kelurahan dinamis, Kelompok KKN 109 Terbatas Bekasi 2 mengikuti pamor RW 004 dan RW 002 Kelurahan Sepanjang Jaya, dan dibersamai dengan RT masing-masing RW untuk menagih PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Pada hari sabtu tanggal 23 Juli dan kamis tanggal 28 Juli 2022 kegiatan penagihan PBB di RW 004 secara door to door dimulai, setiap mahasiswa dibagi di setiap RT nya. Mahasiswa memiliki tugas untuk mencatat bukti pembayaran bagi warga yang membayar langsung. Setelah memerhatikan lingkungan sekitar serta, banyak warga yang belum membayar PBB dikarenakan banyak hal, yang paling utama adalah dikarenakan keadaan finansial. Terlebih warga yang memiliki tanah yang luas. Sehingga sebagai solusi sementara, pihak kelurahan memberikan kertas yang berisikan kesediaan untuk warga agar bayar di waktu yang ditentukan sebelum jatuh tempo. Kegiatan pembayaran PBB di RW 004 dilaksanakan secara lancar hal ini dapat dilihat dari terdapat warga yang membayar, meski hambatannya adalah warga yang banyak belum membayar dan mengatakan akan membayar nanti di bank atau menitipkan pada RW. Dari kegiatan door to door ini Pihak kelurahan sudah memberi kemudahan dengan mendatangi warga secara langsung, dan warga tidak perlu jauh-jauh ke bank untuk membayar yang nantinya pihak kelurahan akan menyetorkan uang PBB tersebut ke bank BJB. Akan tetapi, dikarenakan kegiatan door to door ini dilakukan pada hari kerja tak jarang warga yang di berada di rumah adalah orang tua dan yang membayar PBB adalah anaknya yang sedang bekerja. Meski pun masih terdapat banyak hambatan pada saat penagihan PBB, tetapi warga masih menyambut baik pihak kelurahan yang datang. Warga akan menjelaskan secara rinci oleh RT dan Pamor kesulitan yang mereka hadapi dalam pembayaran PBB.

Kegiatan penagihan PBB ini dilanjutkan di RW 002 Kelurahan Sepanjang Jaya pada hari Jumat, 29 Juli 2022 bertepatan dengan hari tahun baru Muharram 1444 H. Meski kelurahan sedang sibuk mempersiapkan pawai Muharram yang digelar di alun-alun Kota Bekasi, tetapi pekerjaan tetap dilaksanakan. Kegiatan penagihan PBB door to door ini hanya dilaksanakan di satu RT saja, yaitu RT 03. Pak RT mendampingi Pamor dan mahasiswa untuk berkeliling rumah warga. Pada hari itu wilayah RT 03 tampak sepi dikarenakan hari kerja. Terdapat dua warga yang membayar PBB. Penagihan di hari itu tidak berlangsung secara lama karena adanya agenda pawai Muharram yang akan dihadiri oleh pegawai Kelurahan, sehingga kegiatan penagihan hanya dilaksanakan sampai jam 10 pagi saja. Untuk mengisi waktu KKN saat itu mahasiswa juga turut membantu persiapan kegiatan pawai Muharram dengan membuat hiasan iringan ondel-ondel.

Pada saat bulan Agustus di mulai, kegiatan penagihan PBB ini semakin digencarkan oleh Kelurahan karena sudah mendekati waktu jatuh tempo pembayaran PBB tahun 2022. Saat apel pagi, terdengar amanat untuk menggencarkan pembayaran PBB. Pembayaran PBB yang awalnya dilakukan hanya satu RT pada satu harinya, digencarkan pada seluruh RT yang berada di RW 002. Pada hari selasa, tanggal 2 Agustus 2022 setiap mahasiswa dibagi satu persatu untuk ikut dengan pamor menagih PBB. Saya mendapatkan pembagian di RT 01 RW 002. Berawal mendatangi pak RT 01 terlebih dahulu, lalu Pamor memberikan data warga yang masih belum membayar PBB, kemudian Pak RT melihat nama warga tersebut dan mengarah kami ke rumah warga yang terdapat dalam daftar. Dari banyaknya warga yang ada dalam daftar, hanya satu warga yang membayar PBB di RT 01 yang mana warga ini memiliki tanah yang luas di RT 01. Selain menagih PBB, terdapat kegiatan lainnya yang diamanahi oleh Kelurahan, yaitu pemberian Kartu Indonesia Sehat kepada beberapa warga.

Di lapangan penagihan PBB ini tidak lah mudah. Banyak warga yang masih belum membayar PBB yang saat ditagih oleh RT dan pihak Kelurahan tetap menunda. Kelurahan bekerja sama dengan RW dan RT untuk tetap bisa berkoodinasi dengan warga terkait himbauan untuk pembayaran PBB 2022.  Dengan mengikuti RT dan Pamor saya juga memerhatikan bagaimana situasi sosial yang ada. Satu hal yang cukup unik dan mempersulit pihak Kelurahan adalah dengan adanya tanah yang dimiliki secara bersama yang biasanya merupakan tanah warisan keluarga, sehingga saat ditagih PBB mereka harus mengumpulkan terlebih dahulu anggota keluarga yang ada, baru nantinya akan membayar PBB. Kegiatan penagihan PBB door to door ini dilakukan oleh Kelurahan untuk memudahkan warga terutama warga yang sudah berusia lanjut dan kesulitan untuk mengakses teknologi, meskipun opsi pembayaran yang ditawarkan oleh pemerintah sudah sangat banyak. Selain itu kegiatan door to door PBB ini dapat meningkatkan kesadaran warga untuk membayar PBB sebelum jatuh tempo, karena jika sudah jatuh tempo akan terdapat denda, serta PBB akan menumpuk sehingga jumlah yang harus dibayarkan akan semakin besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun