Mohon tunggu...
dwiki gacia
dwiki gacia Mohon Tunggu... Penulis yang hanya menumpang lewat

Pendengar, pengamat dan pendiam.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Ringan Menghadapi Harga Dolar yang Semakin Meroket

24 September 2025   12:13 Diperbarui: 24 September 2025   12:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu orang berbondong-bondong untuk menabung uang baik di bank maupun di celengan ayam, namun di tengah dolar yang kini semakin meroket, menabung uang terasa tidak sebanding dengan kerja keras yang dilakukan. Mata uang kita semakin melemah di susul dengan harga dollar yang kini menjadi 16.682/Dollar. Tapi saat ini beda cerita seperti tahun 98, di tengah gejolak inflasi dan masyarakat seperti di paksa mengahadapi krisis tanpa persiapan, kini masyarakat memiliki alternatif yang lebih bervariasi dalam menghadapi gejolak dolar yang semakin meroket.

Kini masyarakat beralih dari tabungan uang menjadi tabungan emas. Saat ini emas di percaya akan menjadi salah satu alternatif "Penyelamat" apabila krisis akan melanda. Logam mulia seakan-akan menjadi trend tidak hanya di kalangan orang tua tapi merambah ke kalangan muda. Pada bulan juni tahun 2025 sosial media di gegerkan dengan video masyarakat yang berbondong bondong bahkan rebutan pada salah satu toko butik antam di Jakarta agar kebagian mendapatkan logam mulia tersebut. Siapa sangka, harga emas logam mulia yang saat itu berkisar di harga 1.880.000 per gramnya kini menjadi 2.168.00 per tanggal 24 September 2025.

Kenaikan harga emas diyakini tidak hanya berhenti sampai disini, beberapa berita yang beredar pada akhir tahun emas kemungkinan berkisar di harga 2.500.000/gramnya. Lalu kapan waktu terbaik untuk membeli emas? Jawabannya adalah sekarang. Stigma pada masyarakat untuk menunggu harga emas turun terlebih dahulu untuk membeli emas kini sudah usang, karena kenyataannya turunnya harga emas tidak sebanding dengan kenaikan harganya.

Akan tetapi jangan panik, tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi pada emas. Berbagai perusahaan pada bidang jasa keuangan kini menyalurkan emas dengan sistem cicilan, tidak sampai disitu saja beberapa di antaranya bahkan "perang tarif" untuk menyalurkan emas dengan margin yang cukup rendah. Seperti yang dilakukan oleh PT Pegadaian saat ini. Bertemakan #MengEMASkan Indonesia, pegadaian menjadi wadah yang di percaya untuk menyalurkan emas. Pada bulan Juli 2025 PT Pegadaian telah mengelola lebih dari 22 ton emas dengan lebih dari 4 juta nasabah yang menggunakan layanan emasnya.

Sejak awal tahun 2025, Pegadaian telah menjadi Bullion bank sebagai bentuk core usaha baru selain jasa gadai emas yang telah berjalan lebih dari 100 tahun. Kegiatan usaha Bullion  diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keungan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024. Kegiatan usaha Bullion adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan Emas yang dilakukan oleh Lembaga jasa keuangan. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa simpanan, pembiayaan, perdagangan dan penitipan emas.

Sebagai Bullion bank, PT Pegadaian tidak hanya menguntukan sebagai bisnis usaha akan tetapi memiliki manfaat bagi masyarakat, Industri tambang emas bahkan Negara. Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian Perekonomian, pemerintah diuntungkan karena bisa menghemat devisa negara. Bank sentral bisa memliki daya dalam menjaga kestabilan moneter melalui skema likuidasi emas. Bagi pihak industri tambang emas, Bulion bank dapat menjadi penjamin (underlying) untuk pembiayaan proyek yang berkaitan dengan produksi emas.

Lalu apakah manfaat Bullion bank bagi masyarakat? Masyarakat dapat membeli atau menyimpan emas mereka. Membeli emas bukan lagi hal yang terasa memberatkan karena pegadaian memiliki penawaran angsuran dengan tenor yang Panjang dan margin yang rendah. Hal ini terbukti dengan hampir setiap hari PT pegadaian melakukan penjualan emas di setiap kantor wilayah yang terbagi dari sabang sampai Merauke.

Tidak hanya sampai disitu, emas dapat menjadi penahan nilai mata uang yang terus tergerus dengan kenaikan harga dolar. Pada Tahun 2019, harga satu ekor kambing kisaran 1.800.000 hingga 2.500.000 per ekornya dan harga 1 gram emas pada tahun 2019 berkisar 762.000 per gramnya. Kini harga satu ekor kambing berkisar 3.500.000 hingga 4.000.000 dan harga emas berkisar 2.174.00 pergramnya. Perbandingan sederhana di atas membuktikan bahwa emas menjadi salah satu investasi jangka Panjang yang sangat menguntungkan. Dengan kemudahan ini, Pegadaian benar-benar menjadi teman masyarakat dalam mewujudkan mimpi dan menjalankan misi besar #mengEMASkan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun