Mohon tunggu...
Dwi Indah Permata
Dwi Indah Permata Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Halo! Saya Dwi Indah Permata, seorang mahasiswa Akuntansi yang percaya bahwa hidup tidak hanya tentang angka, tapi juga tentang cerita. Di balik kesibukan menganalisis laporan keuangan di Universitas Negeri Semarang, saya adalah pribadi yang ramah dan senang berbagi energi positif. Dunia saya dipenuhi melodi dari berbagai genre musik dan tontonan film atau drama yang inspiratif. Namun, kesenangan terbesar saya adalah berinteraksi dengan anak-anak. Senyum dan tawa mereka adalah sumber semangat yang tak tergantikan. Di Kompasiana, saya akan merangkai kisah nyata dari pengalaman saya, mulai dari proyek pemberdayaan masyarakat yang saya jalani, hingga tips sederhana dalam mengelola keuangan pribadi. Saya ingin menunjukkan bahwa akuntansi bisa menjadi alat yang menyenangkan untuk membuat perubahan, sama seperti sebuah lagu yang bisa mengubah suasana hati. Mari saling berbagi cerita dan inspirasi di sini!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mandiri Ekonomi, Sehat Alami: Mahasiswa UNNES dan Warga Desa Lowa Kolaborasi Ciptakan Sabun Herbal

20 Agustus 2025   21:35 Diperbarui: 20 Agustus 2025   21:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Peserta Workshop Pembuatan Sabun Herbal di Desa Lowa  (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

[Desa Lowa, Kec. Comal] Mahasiswa peserta program UNNES Giat 12 berhasil menciptakan inovasi yang berdaya guna bagi masyarakat Desa Lowa, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Melalui kegiatan edukatif dan kolaboratif, mereka memperkenalkan metode pembuatan sabun herbal alami dari bahan-bahan lokal yang melimpah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Negeri Semarang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam praktik nyata di tengah masyarakat.

Kegiatan inti dimulai dengan workshop yang diadakan pada Rabu, 13 Agustus 2025, di Mushola Al-Hidayah yang berlokasi di Dusun II Desa Lowa. Dalam acara tersebut, para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, memfasilitasi pelatihan tentang teknik dasar pembuatan sabun. Mereka memperkenalkan berbagai jenis tanaman yang mudah ditemukan di sekitar desa, seperti daun sirih, lidah buaya, dan sereh, yang dikenal memiliki khasiat baik untuk kesehatan kulit. Antusiasme warga, terutama ibu-ibu, sangat tinggi. Mereka aktif bertanya dan mencoba setiap langkah, mulai dari persiapan bahan, pencampuran, hingga proses pencetakan.

Salah satu peserta pelatihan, Bapak Warsono, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Kami pikir sirih hanya bisa dijadikan obat, tapi ternyata bisa diolah jadi sesuatu yang punya nilai jual. Sekarang kami punya bekal untuk bisa memulai usaha sendiri dari rumah," ujarnya penuh senyum. Pengalaman ini membuka wawasan baru bagi warga bahwa sumber daya di sekitar mereka memiliki potensi besar yang selama ini belum tergarap.

Para mahasiswa mengajarkan cara membuat sabun herbal dengan dua metode, yaitu metode melt and pour menggunakan base soap dan metode cold process yang memanfaatkan soda api serta minyak goreng. Kedua metode ini memberikan hasil yang unik dan dipilih berdasarkan tingkat kesulitan, waktu pengerjaan, dan bahan yang digunakan. 

1. Metode Melt and Pour (Lelehkan dan Tuang)

Metode ini adalah cara paling mudah dan praktis untuk membuat sabun. Sangat cocok untuk pemula, bahkan untuk anak-anak, karena tidak melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti soda api melainkan menggunakan soap base (sabun dasar) yang sudah jadi dan telah melalui proses saponifikasi (reaksi antara minyak dan alkali). Soap base ini biasanya terbuat dari gliserin yang aman untuk kulit. Cukup dengan melelehkannya, lalu mencampurnya dengan bahan-bahan herbal seperti bubuk daun, ekstrak, minyak esensial, atau pewarna alami. Setelah tercampur rata, adonan dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras.

2. Metode Cold Process (Proses Dingin)

Metode ini merupakan cara tradisional dalam membuat sabun dari nol. Prosesnya lebih menantang dan membutuhkan ketelitian, tetapi menghasilkan sabun yang lebih murni dan personal. Proses pembuatan sabun herbal ini melibatkan reaksi kimia yang disebut saponifikasi. Metode ini akan mencampurkan minyak (misalnya, minyak kelapa, minyak zaitun) dengan larutan alkali, yaitu soda api (NaOH) yang dilarutkan dalam air. Campuran ini akan diaduk hingga mengental (fase trace). Pada saat inilah bahan-bahan herbal ditambahkan. Adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras.

Menurut penanggung jawab program, Dwi Indah Permata, kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu bagi munculnya usaha kreatif lain di Desa Lowa. "Kami ingin program ini tidak berhenti di sini. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, kami berharap warga bisa mengembangkan produk seperti sabun herbal. Tujuannya agar mereka bisa membentuk unit usaha mandiri karena program ini diarahkan untuk menumbuhkan inisiatif ekonomi berkelanjutan di tengah masyarakat," ujarnya. 

Kesuksesan program ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Pembuatan sabun herbal di Desa Lowa adalah contoh nyata bahwa inovasi sederhana berbasis kearifan lokal bisa menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan. Inisiatif ini tidak hanya meninggalkan produk, tetapi juga pengetahuan, semangat kewirausahaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga Desa Lowa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun