Mohon tunggu...
Media Nusantara
Media Nusantara Mohon Tunggu... Lainnya - Aktual

Aktual

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buta Politik Bukan Budaya Kaum Muda

20 Agustus 2020   11:59 Diperbarui: 20 Agustus 2020   11:49 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaum muda adalah individu yang berkarakter kreatif, aktif, dinamis, efisien dan rasional sebagai sumber daya manusia penerus cita-cita bangsa, kaum muda berkemampuan mengisi dan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin negara Indonesia. 

Kaum muda merupakan ujung tombak sebuah negara, karena diantara banyak faktor yang mendukung maju atau tidaknya sebuah negara ialah ditentukan oleh kualitas kaum muda itu sendiri.

Partisipasi aktif para generasi muda dalam pembangunan nasional akan membawa Indonesia mengarah kepada perubahan yang bersifat lebih progresif, kaum muda harus menyadari bahwa mereka adalah kelompok yang sangat kompeten dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan pemerintah. Mereka memiliki semangat yang penuh dengan ambisi yang kuat untuk menjadi yang terbaik. 

Bahkan, ketika sang Proklamator yakni, Bung Karno sedang melaksanakan pidato yang sangat luar biasa sehingga berhasil mengobarkan semangat bangsa Indonesia dalam kembali berjuang meraih kemerdekaan, Bung Karno berkata tentang Ia hanya membutuhkan 10 orang pemuda untuk mampu membuat dunia ini bergetar.

Kaum muda harus menjadi pihak yang sanggup menyalakan respon tanggap mengenai stategi-strategi yang telah dilakukan pemerintah, serta sebagai biro perubahan melalui pendidikan politik dalam mewujudkan kedaulatan rakyat yang sangat fundamental dalam proses demokrasi.

Politik ialah ilmu keterampilan untuk mencapai sesuatu. Politik dan kaum muda diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan dan saling mempengaruhi dalam pembangunan nasional. 

UU No 40 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 3 dikatakan bahwa Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan salah satunya adalah pendidikan politik dan demokratisasi. 

Partisipasi politik kaum muda yang memiliki urgensi yang jelas akan berpengaruh pada semakin meminimalisir potensi pelanggaran dalam setiap tahapan pemilihan umum sehingga dapat mewujudkan pemilihan umum yang jujur dan semakin baik. Kemudian pemilihan umum tersebut akan menghasilkan seorang pemimpin yang benar-benar berpihak kepada rakyat.

Namun, jika kaum muda menolak untuk ambil bagian dalam pendidikan politik maka itu dinamakan dengan buta politik. Buta yang terburuk adalah buta politik, hampir gagal dalam mengoptimalkan semua panca indra dalam perkara politik. Dia tidak tahu bahwa seluruh anggaran hidup, mulai dari sembako sampai paliatif, semua tergantung pada hasil kebijakan politik. 

Orang yang buta politik seperti memiliki otak udang sehingga ia angkuh dengan melembungkan dadanya menegaskan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak paham bahwa dari kebodohan politiknya lahir tuna-susila, anak yang terabaikan, dan penjarah terburuk dari semua penjarah, politisi kotor, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional yang mementingkan kepuasan pribadi dengan mengeksploitasi warisan negara ini. Keadaan ini akan sangat merugikan bangsa Indonesia.

Terdapat berbagai cara guna menghilangkan budaya buta politik pada kaum muda, seperti membangun pemahaman masyarakat tentang terdapat hubungan yang sangat erat antara kualitas pempimpin yang dipilih dengan pembangunan masyarakat pada masa yang akan datang, melakukan sosialisasi politik sesuai dengan asas pemilihan umum yaitu LUBER dan JURDIL di tempat pendidikan yang para pelajarnya sudah memiliki hak pilih, mengoptimalisasikan penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp dan radio untuk mewujudkan politik cerdas berintegritas pada masyarakat umum, keikutsertaan dalam musyawarah perhimpunan masyarakat untuk merundingkan tentang politik cerdas berintegritas, serta menyampaikan pesan singkat akan bermaknanya menentuntukam pemimpin yang ideal, serta kaum muda menunjukkan sikap menolak golongan putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun