Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kecanduan Gadget

20 April 2022   08:25 Diperbarui: 20 April 2022   08:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecanduan gadget. Sumber gambar:health.kompas.com

Sejak gadget(gawai, Handphone, ponsel)  menjadi teman dan"sahabat"manusia, ada banyak tingkah laku yang berubah. Ada yang berubah positif, namun juga banyak ekses negatif yang akhirnya terbawa hingga akhirnya gawai bisa menjadi salah satu pemicu perpecahan dan pemicu pertengkaran.

Ketika sudah memegang gawai manusia itu seperti masuk dalam dunianya sendiri. Ada beberapa fitur dan aplikasi yang membuat waktu berjalan cepat, dunia seperti tersedot dan kadang ketika keluarga butuh perhatian, semuanya terlambat karena manusia menjadi sangat tergantung pada benda kecil itu. 

Apalagi semua data, komunikasi dan pekerjaan ada di benda kecil itu. Ketika asyik,  orang lain bisa tengah berpraduga apa sih yang membuat orang asyik  main gawai, sekedar membunuh waktu atau sedang melakukan hal negatif sehingga orang curiga kenapa terlalu berasyik masyuk dengan gawai.

Ya gawai menyimpan jutaan pengetahuan, menyimpan data komunikasi, menyimpan jejak pekerjaan, mengingat hal-hal yang tidak bisa manusia mengingatnya satu persatu. 

Saking pentingnya gawai ( seseorang ) hingga akhirnya  semuanya seperti ada ketergantungan akut. Bangun pagi belum apa-apa sudah membuka HP, jarang berdoa dan lebih tertarik untuk mengecek apa sih informasi yang hadir di HP, Diskusi seru tentang politik, isu panas terkini atau semacam gambar-gambar wow yang dengan gampangnya muncul di layar.

Apalagi ditambah dengan internet kencang dan banyak informasi tergantung di sebuah benda bernama gawai. Sampai kadang pasangan curiga, kenapa terlalu asyik main HP sampai dunia runtuhpun tidak tahu? Itu perumpamaannya. 

Berapakah orang yang sudah terjangkit ketergantungan pada HP? Ada banyak orang! 

Sejak informasi, pengetahuan, video, grup dalam pekerjaan, grup dalam keluarga, big family, berkomunikasi entah lewat telepon, WA, telegram, sedikit-sedikit orang akan membuka HP, apalagi informasi update untuk seorang penulis dan bagi mereka yang menggantungkan pengetahuan lewat berselancar di mesin pencari.

Saking padatnya kegiatan setiap hari, manusia hanya bergantung pada data dan informasi lewat HP sehingga ia bisa mengatur pekerjaan lewat note yang ada di gawai masing-masing. Dari HP pula muncul perselisihan, muncul rasa tidak percaya, kecemburuan, ketidaksimpatikan, perang, adu argumentasi, konflik, hingga munculnya hoaks, dan ujaran kebencian yang tidak terbendung. 

Semakin melawan, semakin merasa tergantung, semakin ingin meninggalkannya semakin tekanan dahsyat menyertai dengan segala pro dan kontranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun