Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Klaim Kebenaran dalam Kasus Penembakan Laskar FPI

8 Desember 2020   08:48 Diperbarui: 8 Desember 2020   09:21 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Siapakah Yang Benar FPI atau Polisi

Pembenaran versi siapa? Ada yang aneh pada media saat ini berbagai berita di media online tampaknya ada yang berbeda sudut pandang mengenai sebuah peristiwa, terutama yang terjadi sekarang ini ketika ada berita tentang ditembaknya anggota laskas FPI. 6 orang dilaporkan tewas pas baku tembak antara laskar FPI dan polisi.

Menurut versi polisi karena laskar FPI itu memaksa polisi mengambil tindakan darurat karena sudah mengancam keselamatan polisi. Mereka membawa senpi dan senjata tajam, seperti samurai dan pedang . Padahal masyarakat sipil tidak diperkenankan memiliki senjata api tanpa ijin negara. Dalam berbagai berita di media sosial menginformasikan Polisi terpaksa menembak mati karena laskar khusus FPI itu melawan dan tepat sudah tindakan polisi untuk menembak untuk pembelaan diri.

Di lain media sesuai rilis juru bicara  FPI Munarman; mereka menyatakan dan melaporkan bahwa ada penyerangan oleh orang tidak dikenal menyerang rombongan Rizieq Shihab dan rombongannya yang akan menghadiri pengajian pagi pagi  di ruas jalan tol Jakarta Cikampek mereka tiba -- tiba diserang dan ada beberapa temannya hilang. Versinya sangat berbeda dengan yang dirilis oleh polisi. Penggiringan opinipun bergerak liar. Yang mempercayai polisi tentu sangat mengapresiasi tindakan cepat polisi. Negara tidak boleh kalah oleh perusuh dan mereka yang melawan hukum. Tindakan polisi sejauh ini dibenarkan demi menjaga kedaulatan RI dari para perusuh dan ormas radikal yang hendak merongrong negara.

Sebaliknya banyak kecaman ditujukan ke polisi terkait masalah penyerangan kepada laskas FPI tersebut, mereka yang cenderung selalu berseberangan dengan pemerintah mengecam tindakan polisi dan menyudutkan seakan - akan polisi dan negara sudah menjadi rezim otoriter. Mereka menganggap bahwa tidak seharusnya polisi menembak mereka dan harus dengan cara persuasif untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sesama warga negara.

Perbedaan Sudut Pandang Menyulut Polemik Masyarakat

 Sudut pandang yang berbeda itu yang menyulut polemik masyarakat. Siapakah yang benar? Versi polisi dan pemerintah atau versi FPI yang yakin bahwa merekalah yang benar. Masyarakat pasti bingung dan ada pembelahan opini. Di sejumlah komentar di media massa online muncul komentar pedas yang pro dan kontra. Mereka saling berdebat siapa yang benar dan yang salah.

Kita sudah seperti di belantara menghadapi berbagai permasalahan dengan mengedepankan kekerasan. Naluri membela diri terlihat dari hukum rimba yang terlihat siapa kuat dialah yang menang. Hukum seperti dibuat mainan. Polisi berusaha menegakkan hukum dengan cara -- cara benar namun akhirnya mentok sebab banyak ormas merasa mereka mempunyai aturan main sendiri, sehingga ketika diberlakukan hukum negara mereka melawan dan merasa bahwa tindakan aparat negara melanggar hak asasi mereka.

HAM sendiri kadang lebih condong pada pembelaan -- pembelaan yang kurang proporsional. Ada pandangan polisi sering disudutkan dalam hal penanganan kejahatan dan kriminalitas yang menyangkut masyarakat, lebih -- lebiih lagi menyangkut agama lebih rawan lagi. Bila tegas pada pemimpin agama atau ulama banyak yang menggiring opini bahwa negara sekarang sangat tidak adil dan terjadi penistaan terhadapa ulama. Maka jargon keadilan terus dikobarkan sehingga muncul penggiringan opini bahwa ulama dan tokoh -- tokoh agama mendapat perlakuan tidak adil dari pemerintah atau rezim yang tengah berkuasa.

Tentunya negara menjadi dilematis. Ribuan bahkan jutaan kasus hadir di negara ini, semuanya menuntut keadilan. Ada pernyataan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas.Bagaimanapun pemerintah harus tegas pada kelompok baik kriminal maupun esktrem kanan maupun kiri yang mengancam kedaulatan negara.

Era Post Truth dan Kebenaran Yang Terbalik - Balik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun