Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menata Kata, Menulis Sepenuh Hati

17 Januari 2020   23:22 Diperbarui: 17 Januari 2020   23:28 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Seminggu tidak menulis di Kompasiana, rasanya seperti setahun tidak menulis. Aku mesti menata kata, menata jiwa untuk bisa kembali mengikuti irama jiwa. Kompasianer lain pasti sudah berlari dengan artikel- artikel yang bejibun.

Ah, kadang aku memang harus diam untuk mendapatkan tenaga kembali guna berlari mengejar harapan menjadi penulis yang lebih mampu menjaga kualitas dan tentu saja konsisten. Bukan bagaimana banyaknya menulis, atau seringnya upload tulisan.

Menulis itu mengombinasikan kemampuan bercerita dan kemampuan menata kata sehingga pembaca tidak dihadapkan pada tulisan yang sekedar memenuhi prasyarat sehari satu artikel, atau target lain yang mempunyai kecondongan pada perolehan kuantitas.

Menulis dan Jam Terbang Penulis
Aku akan selalu belajar dan menambah jam terbang. Ibaratnya aku yang hanya mempunyai talenta satu harus mengejar mereka yang mempunyai talenta 5 yang sekali menulis mampu mengubah dunia, mempersembahkan satu tulisan tetapi sudah mampu membuat redaksi jatuh cinta dengan tulisan yang secara kualitas dan ide memang mengagumkan.

Tulisan itu endapan pemikiran, buah dari pengalaman, dan hasil dari konsistensi. Semakin sering menulis, semakin rajin membaca, semakin mampu mengendapkan masalah, semakin mampu menata kata menjadi sebuah karya inspiratif, maka penulis semakin semangat untuk menjadi inspirator bagi banyak orang.

Pramoedya Ananta Toer, Kata Kata Inspiratif dan Semangat Menulis
Menulis itu bukan sekedar mengendapkan emosi, bukan semata mengejar cita -- cita untuk bisa mewujudkan penghasilan dari hasil menulis. Pramoedya Ananta Toer menulis salah satunya untuk bisa menjadi bagian dari sejarah, bukan ia ingin dikenang dan mencari pujian.

Karya tulisnya mampu memberi dorongan untuk berjuang menegakkan keadilan, meluruskan sejarah yang sering dimanipulasi, mampu memberi pencerahan bagi banyak orang untuk konsisten dan berani melawan arus untuk sebuah kebenaran. Saya merenungi beberapa Quote dari Pramoedya Ananta Toer: Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Banyak risiko jika menulis sesuai dengan kata hati nurani, banyak orang sekarang ini mudah tertipu oleh tulisan -- tulisan yang hanya sekedar mengejar sensasi, mengejar keseruan dengan menulis hoaks dan tulisan yang cenderung dipertanyakan kebenarannya.

Aku kadang pernah diserang karena menulis bukan berdasarkan data dan ada kecenderungan untuk subyektif karena kekaguman pada seorang tokoh. Banyak penulis di media online menulis dengan kebencian yang dibawa, lalu terpengaruh dalam tulisannya.

Menulis berdasarkan emosi, menulis berdasarkan asumsi pribadi.Satu catatan lagi untuk memberi motivasi bagi para penulis dari Pramoedya sebagai pengarang saya masih lebih percaya kekuatan kata dari pada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari dari menit bahkan detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun