Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjalankan Hobi Tanpa Bikin Kantong Bolong dan Keluarga Bermasalah

5 Januari 2020   06:23 Diperbarui: 5 Januari 2020   06:36 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi itu penting untuk refreshing namun yang tidak menguras kantong lebih baik(magazine.job-like.com)

Ketika ditanyakan orang kepada tentang hobi apa yang paling kamu suka, saya bingung, sebab kalau jujur menjawabnya saya hanya akan mengatakan hobi saya adalah bisa bengong secara bebas dan menulis tanpa terganggu. Dan jika hobi apa yang paling kamu suka untuk aktivitas fisik ya sepeda jawabnya.

Menjalankan Hobi setelah Pernikahan

Lalu kenapa saya sekarang seringkali mengubur angan -- angan tentang hobi saya. Saya sudah menikah butuh toleransi dan menghargai keluarga. Tidak boleh ego lagi seperti ketika belum menikah. Terus terang sebelum menikah banyak hobi yang saya cobai, dan akhirnya bersepedalah yang memberikan saya kebahagiaan, karena melakukan perjalanan dengan sepeda angin itu adalah sebuah tantangan yang menyenangkan.

Kalau ditotal saya sudah menempuh ribuan kilometer, berbagai event sepeda santai pernah saya ikuti, jersey, kaos sepeda santai menumpuk, berbagai lokasi sepeda pernah saya lewati. Dan Saya pernah berpengalaman menyusur Jakarta sampai ke Kota Bogor.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kesenangan bersepeda. Salah satunya adalah bagaimana mengatur nafas secara teratur, menggenjot sepeda tanpa perlu ngoyo tapi bisa santai menempuh puluhan kilometer tanpa merasa lelah. Kebetulan sepeda yang saya punya adalah sepeda santai berjenis MTB.

Saya tidak membayangkan bahwa sepeda yang saya beli dulu sekarang sudah berharga jutaan. Saya membelinya dengan harga minimalis, lalu pelan- pelan sparepartnya saya ganti. Satu persatu. Mula- mula membeli rem cakram, mengganti stang lama dengan yang baru juga lengkap dengan rem dan mekanik ganti gigi yang lebih nyaman.

Kemudian pelan- pelan pelek, hap dan sadel juga saya ganti. Saya tidak merinci berapa harga sparepart yang saya beli tetapi lama -- sepeda saya memang semakin nyaman untuk digenjot. Hobi menyenangkan membutuhkan biaya perawatan dan penggantian sparepart yang biasa diganti dengan standar yang lebih tinggi.

beberapa pembelian sparepart untuk melengkapi hobi bersepeda saya. (dokumen pribadi)
beberapa pembelian sparepart untuk melengkapi hobi bersepeda saya. (dokumen pribadi)
Lama- lama sepeda saya menjadi kelihatan mahal karena pembelian secara nyicil sparepart hingga mendapatkan sepeda ideal yang bisa digenjot diberbagai medan. Kalau di total harga sepeda mungkin lebih dari 5 juta, dan kalau saya membeli sepeda pada saat ini pasti akan diprotes habis- habisan oleh istri saya karena dianggap pemborosan.

Hobi kok membuat boros pengeluaran. Untungnya pembelian sparepart sepeda itu sudah terjadi sebelum saya menikah, jadi sekarang tinggal menikmati hasil dari buah hobi saya itu.

Hobi ternyata membutuhkan biaya ekstra, bahkan hobi kadang tidak rasional dalam mengeluarkan budget. Kesenangan ternyata membutuhkan  biaya besarkadang melupakan rasionalitas.

Pantas saja banyak eksekutif muda dengan enteng membeli sepeda lipat sekelas brompton yang harganya lebih dari 50 juta (hanya untuk sepeda lipat). Belum lagi untuk membeli jersey, tas, sepatu, sparepart pendukung untuk hobi sepeda, budget ekstra untuk melakukan touring dari satu kota ke kota lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun