Sebelum asap menjadi persoalan pelik, dan menyita perhatian, Jakarta dag dig dug karena pengamat menyoroti betapa Jakarta merupakan salah satu ibu kota negara paling bermasalah dengan polusi udara. Bahkan Jakarta termasuk negara yang masuk dalam darurat polusi.
Menurut informasi dari beberapa media Jakarta menduduki peringkat ketiga kota terpolusi di dunia. Kualitas udara Jakarta termasuk tidak sehat terbukti dengan Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di angka 165 dan diangka itu dinyatakan tidak sehat.
Kendaraan bermotor biang Polusi Udara
Gubernur Jakarta Anies Baswedan berkilah Jakarta Polusi akibat banyaknya kendaraan yang hilir mudik di Jakarta sepanjang hari serta banyaknya pabrik- pabrik di sekitar Jakarta.Â
Tingkat polusi di Jakarta sungguh mengkhawatirkan karena bisa membuat penghuninya menderita sesak nafas, gangguan pernafasan atas dan beberapa penyakit yang disebabkan udara yang kotor seperti paru- paru dan stres yang kebanyakan dialami oleh penghuni kota besar dengan tingkat kesibukan, kemacetan dan bising yang overload.
Kini dengan munculnya asap yang meneror negeri tetangga serta sebagian Sumatra dan Kalimantan. Jakarta tampaknya mulai terlupakan. Netizen dan para pengamat lebih sibuk menyoroti masalah karhutla dan tudingan pada akhirnya mengarah  pada Presiden Jokowi dan Jajaran pemerintah yang berhubungan dengan masalah Karhutla.Â
Berbondong- bondong  menyalahkan lambatnya reaksi pemerintah. Jokowi dinilai cuek dan lebih sibuk mengurusi masalah lain semisal, KPAI dan KPK yang lebih gaduh.
Berbagai persoalan itu menjadi masalah keroyokan yang dihadapi Jokowi sebagai Presiden. Kalau dalam dunia ketoprak, tontonan masyarakat sekitar Jawa Timur, Jogjakarta dan Jawa Tengah, peran Jokowi itu allround (olron) Ya sebagai Raja, Patih, Tumenggung sekaligus dagelan.Â
Masyarakat tidak mau tahu pada siapa yang main yang penting satu tokoh harus dihadirkan agar penontonnya banyak. Maka satu pemain bisa memainkan banyak karakter dalam pertunjukan. Yang edan ya penontonnya yang memaksakan diri pada satu tokoh yang diharapkan bisa mengatasi segalanya termasuk alur cerita agar menarik.
Penulis ngeri jika hari ini dipaksa menjadi Jokowi. Betapa peningnya mengurus negeri yang lebih sibuk mencari kesalahan, tidak melihat apakah diri sendiri bisa melaksanakan tugas yang sebetulnya bisa dikerjakan bersama- sama.
Jokowi menjadi target man, semua masalah pelik mengarah pada satu sosok presiden. Di mana Gubernur, di mana kepala daerah lainnya yang mempunyai otonomi untuk melaksanakan kebijakan pemerintah.Â