"Saya mau ikut di dunia politik ini karena saya mempunyai keinginan untuk mengubah statement masyarakat yang dimana selalu hal-hal yang berkaitan dengan dunia politik identik dengan korupsi jadi saya mau merubah itu semua. Karena saya sebagai anak muda punya ideology baru dan keinginan yang besar untuk menciptakan dan mewujudkan keinginan masyarakat Jakarta." Â Ujar Andre Fransisco (23 tahun), yang merupakan mahasiswa UNIKA Atma Jaya Jakarta, turut mendaftarkan diri sebagai calon legislatif periode 2019 -- 2024 mewakilkan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk daerah Jakarta Barat. Andre resmi menjadi calon legislatif sebagai DPRD Jakarta Barat (Dapil 9).
Beberapa gerakkan kampanye yang telah dilakukan Andre secara langsung kepada masyarakat di daerah Jakarta Barat, yakni melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat sekitar Jakarta Barat, salah satunya ke orang -- orang Ambon dan Flores yang ada di Tambora. Kemudian saudara Andre juga menjelaskan bahwa masyarakat diharapkan tidak melihat dari partai yang ia bawa, tetapi lihatlah pribadi caleg (Andre) Â itu sendiri sebagai anak muda yang ingin melakukan perubahan -- perubahan untuk warga Jakarta Barat.
"Dan tentunya tidak akan ada lagi perbedaan diantara satu sama lain, saya juga asli orang Sulawesi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa memberikan kontribusi yang besar untuk mengubah Jakarta Barat dan juga Indonesia." tambah Andre.
Banyak wajah baru dan kalangan artis yang  turut berpartisipasi dalam pesta rakyat kali ini. Banyak pendapat yang bermunculan dari masyarakat salah satunya tentang masalah kelayakan anak muda dan juga artis untuk menjadi wakil rakyat. Menurut Andre, baginya hal tersebut cukup baik, walaupun ia adalah anggota PAN, namun ia juga ingin mengapresiasi PSI, di mana menurut Andre mereka (PSI) berani dalam membentuk dan membangun image politik sehingga lebih bewarna.Â
Untuk para artis, Andre juga berpendapat bahwa masih 50-50, dalam artian memang ada artis yang ingin menjadi pejabat dengan visi misi untuk rakyat, namun jujur ada pula artis yang menjabat hanya demi kehidupannya, dan memanfaatkan ketenarannya walaupun ada beberapa yang sudah punah ketenarannya untuk dapat maju menjadi anggota legislative.
Ungkapan yang berbeda justru muncul dari seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, Joanes Derian (21 tahun) memberikan pendapatnya seputar kelayakan caleg muda dan artis yang mulai bermunculan.
"Tanggapan saya sebagai mahasiswa, orang muda yg menjadi caleg bagus dan ingin memperbaiki bangsa, namun alangkah lebih baik bila caleg muda tersebut lebih mempersiapkan diri lebih baik lagi agar bisa menyampaikan aspirasi dari masyarakat dan tidak di pandang sebelah mata oleh para seniornya. Dan apabila sudah memiliki kemampuan yg memumpuni maka tidak akan di pandang sebelah mata oleh para seniornya dan juga masyarakat" ujarnya.
Kelayakan anak muda dan artis dalam mencalonkan diri sebagai seorang legislatif memberikan banyak pendapat yang cenderung berbeda dengan pendapat yang sering ditemukan. Dan pada kali ini Derian memberikan pandangannya terkait hal tersebut. berdasarkan sudut pandang anak muda, "apabila boleh jujur ya tidak pantas, dikarenakan mereka merupakan public figure. Sebagai artis yang bekerja berdasarkan script. Sedangkan saat ini Negara ini bergerak tidak boleh dengan script melainkan harus sesuai dengan keinginan rakyat. Rakyat tidak bisa semata -- mata dibayar dengan uang ataupun dengan diiming -- imingi janji. Masyarakat butuh kinerja nyata yang memang benar janji tersebut dilaksanakan untuk mengubah Negara ini menjadi lebih baik lagi di mata semua orang dan di mata International." Ujar Derian.
Pemilihan umum yang akan berlangsung pada tanggal 17 April 2019 akan menjadi ajang penentuan kelayakan dari anak muda dan artis dalam memegang kursi kekuasaan DKI Jakarta kedepannya. Suara anda dan kebijakan dalam memilih menjadi kunci masa depan bangsa Indonesia yang secara khusus untuk daerah ibukota Jakarta. Jangan sia-saikan suaramu, ketahuilah dan tentukan pilihanmu untuk Jakarta yang lebih baik lagi kedepannya
