Situasi:
Pada pembelajaran abad 21 beriorientasikan kepada kegiatan untuk melatih ketrampilan peserta didik dnegan mengarah pada proses pembelajaran berfokus pada student center.
Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek pembelajaran secara terus menerus.
Beberapa kondisi situasi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu :
- Kurangnya pemahaman untuk memahami materi IPA, atau menganggap materi IPA adalah materi sulit (mindset)
- Siswa lebih suka mngerjakan hal lain dari pada mengikuti pelajaran.
- Kurangnya partisipasi siswa tampak ketika siswa hanya duduk diam.
- Lingkungan sekolah yaitu teman-teman yang tidak mendukung, kondisi, dan situasi kelas, serta peran guru dalam pembelajaran.
Praktik ini penting untuk dilaksanakan dan dibagikan kepada guru karna banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama disekolah yang mereka ajar sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran kedepan yang lebih baik disekolah sendiri maupun sekolah lain.
Pembelajaran ini saya berperan sebagai guru dan fasilitator bagi peserta didik yang saya ajar. Ini menjadi suatu tanggung jawab secara pribadi dan secara administratif, karena tugas utama saya yaitu mengajar mereka setiap hari. Hal ini bisa terlihat secara konkret bahwa setelah melaksanakan praktik pengalaman lapangan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Problem Based Learning dan media dart board bio serta saya membuat media berbasis IT seperti Power Point, Bahan ajar yang didesign dengan canva dikemas dalam flipbook, dan Quizizz sebagai penilian diagnostik dan evaluasi diharapkan bisa meningkat minat peserta didik dalam pembelajaran
Tantangan :
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya :
Setelah dilakukakn identifikasi masalah dengan refleksi diri, kajian literatur dan wawancara kepada Kepala Sekolah, Guru, Dosen/Pakar maka terdapat tantangan yang dihadapi dalam praktik baik ini, diantaranya yaitu :
- Sarana dan Prasana sekolah banyak yang rusak karena PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) 2 tahun yang tidak digunakan dengan baik.
- Model pembelajaran inovatif pasti memerlukan kemampuan teknologi, sehingga beberapa guru yang kurang mampu dalam hal tekonlogi merasa kesulitan.
- Media (gawai) yang kurang mendukung dan masih terbatas.
- Peserta didik yang belum terbiasa dengan model pembelajaran inovatif.
Piha-pihak yang terkait :
- Dosen pembimbing dan guru pamong yang mengarahkan dan membimbing dari proses penyusunan identifikasi masalah sampai alternatif solusi.
- Rekan sejawat peserta PPG kelas IPA 04 yang memberikan saran, kritik, serta masukan melalui wa group dan LMS
- Guru IPA yang mengajar (Dwi Syifa’urohmah S.Pd)
- Kepala sekolah sebagai pembimbing dan konsultan dalam menyelesaikan permasalahan.
Aksi :
