Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hari Gini Masih Khawatir Nabung di Bank? Kan Ada LPS

17 Januari 2017   10:29 Diperbarui: 18 Januari 2017   23:31 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu saya dibuat miris dengan headline koran-koran mengenai perampokan dengan pembunuhan yang menimpa juragan atau blantik sapi. Uang ratusan juta rupiah hasil penjualan sapi yang disimpan di lemari disikat habis perampok, nyawanya pun dihabisi. Entah mengapa sebabnya si korban kok tidak menyimpan hasil penjualannya di bank, apakah belum sempat atau memang kantor bank terlalu jauh dari rumahnya peristiwa tersebut mengandung hikmah penting yaitu: menyimpan uang haruslah di tempat yang aman.

Saya sendiri terbiasa menabung di bank sejak masih kanak-kanak. Orang tua saya memang mengajarkan budaya menabung sejak dini. Paling senang saat lebaran tiba, ketika amplop angpau dibuka, disusun rapi, dihitung lalu titip Papa setor ke bank. Hasilnya, saat kebutuhan memiliki mobil sangat mendesak untuk keluarga dengan empat anak Papa pun mengumpulkan tabungan kami untuk menambah kekurangan dana pembelian mobil. Hehehe berasa sangat bangga bisa membantu orang tua. Tradisi menabung ini saya lanjutkan hingga saat ini dan mengajarkan hal yang sama bagi anak-anak saya.

Ternyata kebiasaan menabung belum menjadi budaya di tengah masyarakat kita. Fakta mengejutkan datang dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) :

Artinya jumlah pengguna ponsel jauh lebih besar daripada jumlah individu yang memiliki rekening perbankan. Wah artinya budaya menabung kalah jauh dengan budaya main gadget. Fakta ini lebih membuat miris ketika data berikutnya memaparkan bahwa dibandingkan jumlah angkatan kerja per Agustus 2015 yang tercatat mencapai 125,44 juta jiwa artinya jika sau orang diasumsikan memiliki dua rekening maka baru 87,5 juta jiwa yang memiliki rekening.

Tak cukup demikian data dari pihak perbankan menunjukkan fakta bahwa peningkatan jumlah rekening selama 2011-2015 hanya bertambah sebesar 73,99 juta. Padahal pada periode yang sama pengguna ponsel menunjukkan data kenaikan cukup signifikan yaitu 89,14 juta.

Jika disebar survey atau kuisioner acak rata-rata alasan orang kurang tertarik untuk membuka rekening di bank adalah: khawatir jika bank dilikudasi uangnya hilang dan ogah dengan beban bea administrasi bulanan. Hmm padahal saat ini keamanan uang nasabah di bank dijamin sepenuhnya oleh LPS hingga saldo maksimal 2 Miliar Rupiah. Saldo saya sih jauh banget dari 2 Miliar maka insyaAllah saya tenang menyimpan uang di bank. Masalah bea admin bulanan? Sekarang banyak pilihan rekening bank yang tidak membebani nasabah dengan bea admin bulanan.

Seperti rekening saya di salah satu bank syariah. Niat saya menabung memang tidak untuk mencari bunga melainkan untuk menyimpan uang di tempat yang aman agar saya tak tergoda untuk terus-terusan belanjaa. Juga untuk simpanan masa depan. Sejauh ini saya merasa aman-aman saja menyimpan uang di rekening bank tersebut karena uang tidak berkurang oleh bea admin bulanan. Konon ada beberapa bank konvensional yang admin bulanan saat ini bisa mencapai 15 ribuan per bulan yah? Kalaupun rekening bank untuk transaksi bisnis atau transfer gaji dikenai biaya admin 15 ribuan per bulan tentunya impas dengan manfaat yang diperoleh.

Sumber: LPS
Sumber: LPS
Eits tetapi untuk penjaminan uang simpanan nasabah di bank ada S & K alias Syarat dan Ketentuan. Apa syaratnya, ini dia 3T:
  • Tercatat dalam pembukuan bank

Nah buku rekening jangan sampai hilang. Rajin ngeprint transaksi dan jangan lupa ganti buku jika sudah tiba waktunya

  • Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan
  • Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.

Penting nih, jangan sampai punya niat jadi nasabah nakal yang suka melakukan kredit macet.

Kenapa sih kok saya ngajak-ngajak nabung di bank, sebab menabung di bank banyak untungnya:

  • Uang tersimpan di tempat yang aman. Ngeri kan kalau tiba-tiba ada tindakan pencurian, perampokan karena si pelaku kriminalitas memata-matai kita yang sudah masuk dalam target operasinya gegara punya simpanan duit di rumah? Kalau di bank kan bisa tersimpan dengan aman
  • Mempermudah transaksi
  • Beli token, pulsa atau bayar-bayar tagihan bisa loh pakai rekening bank sendiri jadi nggak perlu antri
  • Kesempatan mendapatkan hadiah
  • Sudah bukan rahasia umum yah kalau institusi perbankan berupaya menggaet nasabah dengan berbagai iming-iming hadiah. Alhamdulillah saya sendiri sempat beberapa kali menang kuis, kontes foto, lomba blog yang diselenggarakan institusi perbankan dan meraih hadiah uang lebih dari satu juta rupiah plus voucher belanja. Kalau nggak punya rekening banknya ya nggak bisa ikutan berebut hadiah dong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun