Najma Qadisha Ramadhanty adalah sosok muda inspiratif yang lahir dan besar di Jawa Barat. Perempuan berusia 23 tahun ini dikenal sebagai pribadi yang aktif, berprestasi, dan peduli terhadap isu-isu sosial. Latar belakang pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro hingga memperoleh sertifikasi Leadership & Management dari Oxford University memperkuat perannya sebagai litigator di PT Hutama Karya (Persero) sekaligus penggerak komunitas sosial.
Sejak masa sekolah, Najma telah menunjukkan kecintaannya pada dunia literasi dan seni dengan menorehkan prestasi dalam lomba membaca puisi, menulis, hingga pidato tingkat nasional. Tidak berhenti di situ, ia juga meraih penghargaan sebagai The Most Outstanding Student of the Law Faculty UNDIP (2021) dan dipercaya menjadi Non-Academic Ambassador of the Faculty of Law UNDIP. Semua capaian tersebut menjadi bukti nyata konsistensinya dalam mengembangkan diri.
Bagi Najma, makna perempuan berdaya bukan hanya soal gelar akademis atau jabatan prestisius, melainkan keberanian untuk mengambil peran, membangun jejaring, dan memberi manfaat bagi orang lain. Ia percaya bahwa empowerment sejati dimulai dari pola pikir yang kuat, konsistensi dalam tindakan, dan keberanian menghadapi tantangan. Perempuan, menurutnya, harus menanamkan kepercayaan diri sejak dini agar bisa melangkah lebih jauh.
Lebih jauh, Najma menekankan bahwa pemberdayaan perempuan adalah proses berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Mindset positif yang dibangun setiap hari akan membentuk tindakan penuh keberanian, ketangguhan, sekaligus kepemimpinan. Bagi Najma, perempuan yang berdaya tidak hanya membangun dirinya sendiri, tetapi juga mampu mengangkat orang lain untuk maju bersama. Inilah nilai yang terus ia pegang dalam perjalanan hidupnya.
Dalam kesehariannya, Najma menerapkan prinsip empowerment melalui dua jalur: profesional dan sosial. Sebagai seorang Litigation Lawyer, ia terus memperdalam keilmuan hukum dengan semangat lifelong learning. Di sisi lain, ia mendirikan komunitas Bekasi Ambil Peran yang berfokus pada edukasi anak muda terkait hukum, kesehatan, pendidikan, lingkungan, hingga kesehatan mental. Dari interaksi bersama komunitas inilah ia belajar bahwa empowerment sejati lahir dari proses saling menguatkan.
remaja zaman now antara self branding healing dan nyari jati diri
Fenomena overthingking teman akrab remaja zaman now
Najma juga aktif menjadi pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional. Mulai dari acara yang digelar Kementerian Pendidikan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, hingga forum kepemudaan lintas negara, ia kerap menyuarakan pentingnya peran generasi muda, khususnya perempuan, dalam membangun bangsa. Keaktifannya di berbagai platform menegaskan kapasitasnya sebagai figur muda yang patut diperhitungkan.