Mohon tunggu...
Aida fitririo
Aida fitririo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaca Mata Barat terhadap Islam

9 April 2019   07:12 Diperbarui: 9 April 2019   07:20 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Pandangan orang diluar terlebih di barat terhadap muslim sangatlah memperihatinkan, dapat kita ketahui sedikit banyaknya paradigma yang berkembang kian menyesatkan berbagai tuduhan mereka lontarkan  terhadap islam mulai dari islam radikal, islamophobia bahkan islam yang dicap sebagai agama yang mengajarkan peperangan.

Pemahaman yang salah ini disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya :
A. Stigma yang salah, media massa merupakan alat yang paling penting ditengah masyarakat perannya dalam menggiring opini publik tidak dapat dibantah lagi. 

Seperti halnya di negara Amerika Serikat yang setiap harinya menayangkan serta menerbitkan berita mengenai terorisme di berbagai belahan dunia memberikan pemahaman yang mengakar pada masyarakat luar terlebih pers disana dengan mudahnya menuduh pelaku teroris ialah orang muslim, dan banyak lagi pemberitan yang menyudutkan islam. Tidak heran hal ini terjadi akibat pemahaman yang salah dikarenakan mengetahui ajaran islam hanya lewat berita.

B. Politik kotor, di sebuah negara pemimpin mempunyai andil yang sangat besar yakni kekuasaan atapun otoritas yang dimilikinya, Donal Trump dalam kampanye ia bersumpah  bahwa dia akan membuat lebih sulit bagi orang-orang dari negara-negara tertentu untuk masuk ke Amerika Serikat. 

Imigran dari negara-negara seperti Suriah dan Somalia harus menjalani skrining yang dapat memakan waktu beberapa tahun. tindakan keras terhadap migran yang tidak berdokumen dan menolak masuk ke warga dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim, berada di balik lonjakan islamophobia  (ketakutan terhadap segala hal mengenai agama islam baik ajaran tersebut maupun orangnya).

C. Perbedaan besar antara jihad atau teroris, selain hal diatas banyak lagi kesalahpahaman mengenai agama islam salah satunya mengenai konsep jihad. Islam adalah agama yang damai dengan dipenuhi rahmat dari tuhan, bagaimana bisa ia mengajarkan kekerasan yang selama ini selalu dituduhkan. 

Di dalam kitab suci Al-qur'an kata kunci tentang prinsip perdamaian dalam berkehidupan sekaligus mengandung prinsip mengantisipasi konflik dan kekerasan 'yang dibenarkan'. 

Misalnya, ayat-ayat terkait perdamaian dan ayat-ayat tentang hukuman bagi orang kafir dan jihad dalam pengertian perang 'yang dibenarkan'. 

Hal ini berkaitan erat dengan ayat --ayat mutasyabihat yang mana satu sama lain terlihat seloah-olah saling bertentangan akan tetapi bisa dipahami dengan benar, bukan hanya secara tekstualis akan tetapi secara historis dan kontektualis. Dalam Jami' al-Bayan, al-Tabari menafsirkan QS 22:39 dengan "Tuhan mengizinkan kaum mukmin untuk berperang melawan kaum musyrik sebab mereka menindas kaum mukmin dengan menyerang mereka". 

Dengan senada, al-Zamakhsyari menyatakan bahwa kaum musyrik Makkah menyakiti kaum mukmin dan datang kepada Nabi dan menyakiti beliau pula, tetapi lalu Nabi mengatakan "Sabarlah! Aku belum diperintahkan untuk pergi berperang."

Penjelasan yang sama juga ditemukan dalam Mafatih al-Ghaib karya al-Razi, baik al-Zamakhsyari maupun al-Razi menegaskan bahwa perang baru diizinkan dalam ayat yang turun setelah diturunkannya tujuh puluh ayat yang melarang hal ini. Ibn Zayd mengatakan bahwa kebolehan ini diberikan setelah Nabi dan para sahabatnya memaafkan segala perlakuan kaum musyrik selama sepuluh tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun