Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mindset Pengusaha

23 Januari 2021   05:33 Diperbarui: 23 Januari 2021   05:41 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pedagang atau Pengusaha

Pernahkah anda mendengar nasehat orang tua kepada anaknya seperti ini? "Nak sekolah yang pintar ya biar nanti kalau sudah lulus bisa bekerja mendapat gaji yang besar." Ya pasti pernah atau bahkan sering ya. 

Nasehat tersebut sangat erat dengan nuansa jaman yang terjadi. Apalagi ketika duduk di bangku sekolah, guru sering menanyakan cita-cita murid-muridnya. 

Jawabannya biasanya dokter, insinyur, pilot, polisi, tentara, pegawai negeri, dan sebagainya. Jarang anak-anak yang menjawab mau menjadi pengusaha.

Padahal untuk menjadi negara maju, diperlukan banyak wirausaha di tanah air. Apalagi menurut data BPS tahun 2019, jumlah wirausaha di Indonesia baru 3% dari jumlah penduduk.

Angka ini jauh dibawah negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 6% dan Singapura sebanyak 7%. Rasio jumlah pengusaha di Indonesia meskipun sudah mengalami peningkatan jumlah, tapi masih rendah untuk memenuhi standar negara maju, minimal 5%. Sehingga jiwa wirausaha perlu ditanamkan lagi pada generasi muda.

Apalagi jumlah angkatan kerja setiap tahun bertambah pesat, tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. 

Hal ini memicu pertambahan jumlah pengangguran di Indonesia yang tercatat pada BPS pada bulan Desember 2020 mencapai 9,7 juta jiwa. Karena tidak terserap di dunia kerja, mereka pun terpaksa bekerja di sektor informal dan sebagian masih menganggur.

Pengangguran terjadi karena banyak orang yang mengatakan mencari pekerjaan sangat sulit. Di samping persaingan yang ketat juga kebutuhan tenaga kerja tidak memadai. 

Banyak anak muda yang belajar keras hingga lulus sarjana, tapi harus berjuang ekstra menembus sengitnya kesempatan kerja.

Pada umumnya orang mencari pekerjaan untuk mendapatkan gaji atau penghasilan. Sangat sedikit pencari kerja yang memiliki motivasi selain itu. Menurut saya cara berpikir seperti itu harus diubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun