Orang-orang bisa saja melewati batas kemampuannya. Karena tekad yang kuat atau karena terdesak dan terancam. Karena takut hantu, seseorang bisa berlari jauh lebih cepat dan melompat jauh lebih tinggi. Yang lagi pedekate, bisa jauh lebih sabar menunggu gebetannya.
Tapi, ada juga yang merasa bisa melampaui batas wajar kemampuannya karena "panggaron" (satu kata dari bahasa Batak Toba).
Dulu kecil waktu di kampung (eh kampung lagi), waktu masih kelas tiga atau empat SD. Anak-anak bermain bersama, komunal (benar gak ya istilah ini), tidak ada bermain sendiri seperti sekarang ini (ibarat main gadget).
Saat bermain bersama itu, kadang beberapa pemuda nongkrong di dekat kita. Ada saja pemuda yang iseng. Agak samar terdengar dia memuji-muji kita. Misalnya dia bilang kita bisa lompat dari suatu tempat yang tinggi (manimbung), dia ngomong ke temannya. Kuping kita pun naik. Tak lama kita pun melompat dari tempat yang disebutnya tadi. Walau sakit terpaksalah kita pura-pura kuat. Namanya masih anak kecil, dengar pujian dikit langsung naik kuping. Panggaron!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI