Mohon tunggu...
Dudi Iskandar
Dudi Iskandar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang ayah dengan tiga orang putra putri, senang dengan kegiatan alam bebas dan fotografi. Catatan perjalanan bisa di lihat di http://abusyamil2004.wordpress.com atau http://abusyamil.multiply.com (ALM)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Daging Sapi Beku, Sebuah Solusi?

30 Juni 2016   17:46 Diperbarui: 30 Juni 2016   17:57 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto dok pribadi"][/caption]Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri atau spesial event lainya, harga daging sapi biasanya melambung karena permintaan pasar sangat banyak. Sementara pasokan Sapi tidak sebanyak permintaan di pasar. Karena daging sapi merupakan salah satu kebutuhan pokok menjelang hari raya, terutama untuk olahan rendang, semur, gulai dan banyak lagi. 

Nah untuk memberikan edukasi ke masyarakat Kementrian Perdagangan (Kemendag) bersama Kompasiana mengelar Nangkring dengan tema"Daging Sapi: Beda Potongan Beda Harga". Kompasianer diberikan penjelasan mengenai jenis potongan daging sapi berikut dengan perbedaannya. Karena tiap potongan itu berbeda peruntukan olahan masakan dan harga. 

Dalam istilah dunia Pejagalan modern (Batcher)  ada sekitar 15-17 jenis potongan daging sapi. Contoh, Di area Paha belakang ada Lima jenis potongan daging sapi, yakni Topside, Silverside, Knuckle, Gandik dan Rump. Sementara, kalau Tenderloin dan Sirloin tidak termasuk bagian paha belakang. Oleh karena itu, wajar jika tekstur dan serat dagingnya lebih lembut.

Di kalangan  pedagang daging tradisional atau pasar “becek”, istilah Knuckle lebih dikenal dengan sebutan “daging kelapa”. Mengapa disebut daging kelapa? Karena bentuk potongan dagingnya yang agak bulat seperti kelapa. Nah untuk masakan sejenis rendang, semur sangat cocok jenis ini, karena orang Indonesia jika masak daging harus benar benar matang. 

Kwalitas daging paling baik di pasaran seharga Rp, 120.000 per kilogramnya, namun dipasaran harga daging sangat bervariasi sekali mulai dari Rp. 60.000 sampai Rp 120.000 tergantung jenis dagingnya. Berdasarkan data Harga Eceran Nasional Daging Sapi dari Ditjen PDN Kemendag, harga daging sapi sampai dengan bulan Juni 2016 mencapai sekitar Rp 115.068,00/kg. Ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi ini, adalah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah DKI Jakarta.

Hadir di acara Nangkring Kompasiana kali ini adalah Mentri Perdagangan Republik Indonesia Thomas Lembong, beliau menjelaskan beberapa hal terkait dengan kebijakan pemerintah. Untuk mencapai harga daging Rp 80.000 sesuai dengan pesan Presiden memang tidak mudah, karena di pasaran saat ini harga sudah mencapai Rp 120.000 perkilogram. Harga memang tidak bisa turun secara dratis mencapai keinginan Presiden, namun upaya untuk itu terus dilakukan salah satunya dengan melakukan impor daging sapi beku.

Kebiasaan masyarakat Indonesia mengkomsumsi daging sapi segar menjadi kendala juga belum terbiasa dengan daging sapi beku. Mungkin pemerintah mulai mensosialisakan hal ini kepada masyarakat. Jika harga menjadi prioritas masyarakat, maka perlu sosialisasi mengenai daging sapi beku yang sama enaknya dengan daging sapi segar. Semoga daging beku ini menjadi sebuah solusi untuk kebutuhan daging di Indonesia, dan harga yang terjangkau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun