Pendekatan budaya bisa menjadi salah satu upaya untuk menangkal provokasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Hal ini seperti yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kunga, Distrik Amukia, Kab. Puncak.
Mereka baru-baru ini mengadakan acara Bakar Batu dalam rangka meminta keselamatan agar terhindar dari aksi KSB (Kelompok Separatis Bersenjata).
Hal itu digelar pasca penindakan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh Aparat Keamanan Gabungan TNI/Polri terhadap Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) pada 24 Agustus 2019 lalu di wilayah Distrik Gome.
Acara bakar batu ini telah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya dengan anggaran berasal dari iuran sukarela masyarakat Kampung Kunga. Sebanyak lima ekor babi dibakar dalam acara ini.
Menurut informasi yang beredar bahwa masyarakat sekitar kampung Kunga merasa resah dan tidak aman dengan adanya KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) yang sering datang ke daerah kampung Kunga untuk meminta bahan makanan (Bama) kepada masyarakat secara paksa.
Parahnya, apabila dari kepala suku/kepala perang menentang, maka akan dibunuh oleh KSB tersebut. Itulah perlakuan yang tak manusiawi dari kelompok teroris bersenjata di Papua.
Masyarakat berharap agar pihak aparat keamanan bisa segera mengusir KSB yang berada di sekitaran wilayah Kampung Kunga, terutama yang berasal dari luar wilayah Ilaga.
Hal ini agar masyarakat tidak takut lagi melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Dan, aparat keamanan yang berada di wilayah Ilaga Kab. Puncak mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara hukum dalam menjalankan tugas sesuai aturan tersebut.
Semoga keamanan bisa segera terwujud di Papua. Aparat keamanan juga bisa bertindak tegas kepada para pengacau tersebut.