Mohon tunggu...
Kezia Natalie
Kezia Natalie Mohon Tunggu... Jurnalis - Kezia Natalie

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seberapa Siap Indonesia Menghadapi Wabah Korona?

20 Februari 2020   10:36 Diperbarui: 24 Februari 2020   14:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lembaga Center for System Science and Engineering (CSSE) dari Universitas John Hopkins

Sejak pertama kali dilaporkan tersebar di wilayah Wuhan pada 31 Desember 2019, virus yang dikenal dengan kode sebutan novel (new) coronavirus 2019 (2019-nCoV) ini terus menjalar ke sekitar 28 negara di seluruh dunia, terutama Cina, Jepang, Thailand, dan Singapura. 

Berdasarkan peta dalam jaringan (online) yang dikembangkan oleh lembaga Center for System Science and Engineering (CSSE) dari Universitas John Hopkins yang memuat visualisasi data dari WHO,  CDC Amerika Serikat, CDC China (CCDC), dan badan kesehatan internasional lainnya, hingga hari ini tercatat lebih dari 75.000 orang di dunia telah positif terinfeksi virus korona, terutama Cina, Singapura, Thailand, dan Jepang (2020). Hal ini lantas mendorong pihak World Health Organization (WHO) untuk menentukan apakah akan menyatakan wabah virus tersebut dalam status "darurat kesehatan".

"Komite sepakat bahwa penyebaran virus korona kini sudah memenuhi kriteria untuk Darurat Kesehatan Publik atas Keprihatinan Internasional, dan mengajukan saran lanjutan untuk diterbitkan sebagai rekomendasi sementara," ujar juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, pada akhie bulan lalu (30/1/2020).

Karena penyebaran virus dengan gejala umum demam minimum 38 derajat dan flu yang semakin ganas ini, negara demi negara berlomba-lomba menerapkan kebijakan terbaik untuk mengantisipasi penularan virus 2019-nCov, termasuk Indonesia. 

Indonesia ternyata telah melakukan pencegahan dini sejak pertengahan Desember 2019. Meskipun sempat diragukan, namun Kementrian Kesehatan memastika bahwa upaya antisipasi menjalarnya virus korona ke Indonesia telah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

"Pernyataan perwakilan WHO ke media massa menyebutkan apa yang dilakukan Indonesia sudah sesuai dengan tatanan dan mereka meyakini bahwa Indonesia mampu melakukan upaya pencegahan itu," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis (30/1). Anung menyebutkan bahwa Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait ancaman virus korona lebih awal dibandingkan negara lainnya.

Dalam bidang kesehatan, upaya pencegahan yang dilakukan berupa mengaktifkan 21 kapsul evakusasi untuk ditempatkan pada bandara dan pelabuhan internasional. 

Kemudian, pemeriksaan kesehatan secara perseorangan menggunakan thermal scanner di pintu kedatangan bandara. Kementerian Kesehatan juga menyatakan sudah ada seratus rumah sakit rujukan di 32 provinsi yang mampu menangani pasien jika memang ada yang terkonfirmasi terjangkit virus korona.

Dalam bidang ekonomi dan pariwisata, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan telah mempersiapkan beberapa kebijakan alternatif untuk menstimuli perekonomian dalam negeri . 

Salah satunya adalah rencana untuk memaksimalkan potensi wisatawan domestik dengan memberi diskon bagi wisatawan domestik dan membuka tambahan frekuensi penerbangan ke beberapa destinasi wisata dalam negeri.

"Saya tadi pagi telah bertemu dengan Menteri Keuangan kemungkinan ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini, untuk memberikan diskon insentif bagi Wisman yaitu 30 persen dari tarif rill. Tapi nanti kita putuskan," ujar Presiden Jokowi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, pada 17 Februari lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun