Mohon tunggu...
Aris Tanone (drt)
Aris Tanone (drt) Mohon Tunggu... profesional -

Saya berasal dari Kupang, Timor dan saat ini menetap di kota Roket, Huntsville, tempat kelahiran industri ruang angkasa Amerika yang dirintis Wehner von Braun, di negara bagian Alabama. Selain istri saya, Winnie, kami ditemani dua anjing kesayangan, Krypto dan Roman. Kunjungan dari anak-anak yang kini tersebar di berbagai penjuru dunia selalu merupakan anugerah, dan kami selalu menyukuri berkat yang masih kami terima setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hanya dengan Melupakan, Kanker Baru Bisa Disembuhkan

11 Juli 2012   19:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:03 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekilas, pernyataan di atas seakan pernyataan asbun saja. Bagaimana mungkin orang melupakan kalau terserang kanker, padahal setiap hari menderita masih disertai rasa takut yang mencekam?

Tapi itulah pendapat seorang ahli bedah syaraf yang sembilan tahun yang lalu, diramalkan oleh teman-teman sejawatnya, bakal mati dalam 3 tahun. Persoalannya, setelah menerima kemoterapi dan terapi radiasi karena kedapatan dia terserang kanker kolorektal stadium 3, dia kemudian menolak untuk dioperasi karena dia sempat baca semua informasi yang berkaitan dengan kanker selama dia terbaring di RS. Dari anjuran, nasihat, sampai paksaan pun semua ditentang dan tidak mau dioperasi.

Saya tertarik akan ceritera Dr. David Shu Ta Fu dari Taiwan ini, setelah menemukan berbagai tulisan dan menjadi pengunjung tetap situs berbahasa Mandarinnya. Saking tertarik akan tulisan-tulisan beliau, saya sempat terjemahkan sepucuk surat untuk para penderita kanker dan pasang di situs berbahasa Inggris saya, dan anda bisa temukan di Google dengan klik di sini.

Bulan Januari tahun ini, saya kehilangan seorang sepupu yang terserang kanker payudara. Umur kami hanya beda paling beberapa bulan. Padahal tahun lalu sewaktu bertemu, dia masih sempat tunjukkan kalau lukanya sudah pada mengering. Requescat in Pace, adikku Lan.

Beberapa bulan terakhir, saya mendapat kabar lagi dari kampung, kalau ada beberapa keluarga dekat yang sedang bergelut dengan kanker. Saya merasa bahwa informasi berbahasa Inggris yang saya terjemahkan dari tulisan-tulisan Dr. Shu akan sangat membantu mereka, terutama dalam memerangi rasa takut yang mencekam dan memilih metode terapi yang harus mereka jalani.

Itu yang mendorong saya untuk menterjemahkan berbagai tulisan terutama yang saya ambil dulu dari buku pertama Dr. Shu, yang kalau diterjemahkan berjudul 'Alhamdulillah, Saya Terkena Kanker!' yang diterbitkan tahun 2006, 3 tahun setelah terkena kanker. Ada juga tulisan yang saya ambil dari buku keduanya, 'Alhamdulilhah, Saya Selamat!' yang diterbitkan bulan April 2009. Ironisnya, dokter yang meramalkan bahwa dia tak bisa melewati 3 tahun kalau tak mau dioperasi, malah kini sudah mangkat akibat kanker lambung. Sedangkan Dr. Shu sendiri, setelah berhasil mengobati dan sudah terbebas kanker dan akan memasuki tahun kesepuluh, malah berubah karir dan di samping keahlian utama sebagai ahli bedah syaraf, kini juga mengobati pasien kanker dengan memperhatikan pengobatan alternatif lainnya. Dalam karir sebagai ahli bedah syaraf, Dr. Shu sudah mengoperasi lebih dari 10,000 kepala, sedangkan data terbaru, yang berobat karena kanker ke kliniknya dalam tujuh tahun terakhir mencapai 8000 pasien dan 1800 di antaranya sudah meninggal.

Cicilan terjemahan tulisan-tulisan Dr. Shu ke dalam bahasa Indonesia termasuk data-data di atas itu bisa dibaca di situs pribadi saya, dan daftar judulnya bisa dilihat di sini.

Pendapat Dr. Shu seperti yang tercantum dalam judul di atas bisa ditemukan dalam terjemahan terbaru saya mengenai Ping Shuai Gong, salah satu latihan Qigong (Chi kung) sederhana yang juga dipakai Dr. Shu sebagai salah satu metode pengobatan kanker di klinik Neurosurgery dan Naturopathic beliau di Taiwan. Karena terlalu banyak informasi yang harus dituangkan dalam postingan singkat ini, maka saya anjurkan buat yang tertarik agar mencari saja ke Google kata 'Ping Shuai Gong'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun