Mohon tunggu...
dr. Simon Yosonegoro Liem
dr. Simon Yosonegoro Liem Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di Kalimantan Barat

Saya dokter asal Kalimantan Barat, alumni UGM (dokter) dan UI (dokter spesialis). Senang berbagi informasi kepada sesama, berorganisasi, doyan sejarah dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

70 Tahun Suster OSA di Ketapang, Kalimantan Barat

6 Desember 2019   19:54 Diperbarui: 6 Desember 2019   19:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para suster OSA (Suster Norbetha dan Suster Mathea) bersama paman dan bibi-bibiku di Ketapang. Koleksi keluarga.

70 Tahun Suster OSA berkarya di Ketapang.

Tanggal 6 Desember 1949, 5 Suster OSA (Ordo Santo Augustinus) tiba di pelabuhan Ketapang (Kal-Bar) dari Negeri Kincir Angin, Benua Eropa. Banyak orang menyambut mereka di pelabuhan.

Foto Suster Norbeta dan Suster Mathea yang pernah berkarya di Ketapang. Koleksi OSA.
Foto Suster Norbeta dan Suster Mathea yang pernah berkarya di Ketapang. Koleksi OSA.
Kelima suster pioner tersebut adalah: Suster Eupharasia, Sr. Desideria, Sr. Maria Paulo, Sr. Prudentia, dan Sr. Mathea Bakker.

Di antara foto ini terdapat kelima suster pioner yang ke Ketapang tahun 1949. Foto koleksi Susteran OSA. http://augustinianketapang.org/sejarah-osa
Di antara foto ini terdapat kelima suster pioner yang ke Ketapang tahun 1949. Foto koleksi Susteran OSA. http://augustinianketapang.org/sejarah-osa
Para suster ini memulai karyanya di Rumah Sakit Pemerintah Ketapang (di Simpang Lima, pernah digunakan sebagai Akper Ketapang). Para suster ini melayani para pasien dari berbagai suku dan etnis di Ketapang. Istilah "suster" pun melekat kepada profesi "perawat" meskipun tidak semua perawat adalah biarawati Katolik.

Kemudian pada tanggal 2 September 1962 para suster OSA pun mendirikan Rumah Bersalin (RB) Fatima di Ketapang, melalui Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian (YPKA). RB Fatima pada tahun 2006 pun menjadi RSU Fatima.

Sangat banyak warga Ketapang dari berbagai golongan yang ditolong persalinannya oleh para suster OSA, termasuk saat diriku dilahirkan. Maka tidak heran bila setiap Hari Raya Natal, warga Ketapang dari berbagai suku dan etnis bertamu serta beramah tamah dengan para suster.

Karya kesehatan para suster ini tidak hanya RB Fatima tetapi juga RB Desideria di Sandai dan balai pengobatan di berbagai daerah pedalaman di Kabupaten Ketapang. Dahulu sarana kesehatan yang sederhana ini disebut "Rumah Sakit" sehingga istilah ini melekat di benak warga pedalaman, meskipun istilah ini "Rumah Sakit" tidaklah tepat untuk mewakili balai pengobatan maupun Puskesmas.

Selain kesehatan, para suster OSA juga berkarya di bidang pendidikan misalnya SMA/SMK St. Petrus Ketapang, SMP St. Augustinus (Usaba 2) Ketapang dan banyak sekolah di pedalaman.

Masih banyak karya para suster ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini. Silahkan melihat ke situs resminya (lihat referensi).

Terima kasih atas karya para suster OSA di Ketapang.

Jakarta, 6 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun