Dua rival klasik di Liga Inggris, Liverpool dan Manchester United (MU), menghadapi nasib berbeda di pekan ke-18 kompetesi Liga Inggris 2022-23. Secara tragis, walau tak begitu mengejutkan, Liverpool digasak tim berstatuskan kuda hitam, Brighton (3-0) di stadion Amex. Kekalahan itu kian memerosokan Liverpool di Liga Inggris.Â
Sebaliknya, MU menang 2-1 dalam derbi sekota kontra Manchester City di stadion Old Trafford. Kemenangan MU itu laiknya menandai dan melengkapi kebangkitan MU di era kepelatihan Erik Ten Hag.Â
Dua wajah yang berbeda dari dua rival sejati di Liga Inggris. Liverpool makin terpuruk, sementara MU terus meningkat.Â
Liverpool yang Terpuruk
Kekalahan dari Brigton memperpanjang nasib naas Liverpool di Liga Inggris. Â Pelatih Jurgen Klopp seolah benar-benar menghadapi kutukan 7 musim pada setiap tim yang selalu dilatihnya.Â
Pasalnya, dalam pengalaman kepelatihan nya, sebelumnya di Borussio Dortmund, Klopp selalu gagal di musim ke-7. Kegagalan itu seolah menjadi kutukan dalam karir kepelatihan Klopp di musim ketujuhnya di Liverpool.Â
Kutukan Klopp itu seolah berdampak pada nasib Liverpool pada musim ini. Walau Klopp melakukan pembenahan di beberapa sisi, tetap saja Liverpool belum bangkit dan kembali pada jalur yang tepat.Â
Kekalahan Liverpool itu seolah memupuskan harapan untuk bersaing di 4 besar klasemen sementara Liga Inggris. Liverpool terperosok ke peringkat 9 klasemen sementara Liga Inggris.Â
Peluang untuk tak bermain di Liga Champions pada musim depan bisa menjadi kenyataan, yang tentu saja sulit untuk dihadapi oleh suporter Liverpool ini. Pengecualiaan, Liverpool jadi juara liga champions musim ini sebagai tiket otomatis untuk bermain di liga champions musim depan.Â
Kontra Brighton, Liverpool kalah dalam pelbagai sisi. Mulai dari energi, kepercaaan diri, hingga efektivitas. Liverpool terlihat kehilangan motivasi.Â