Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Timnas Indonesia Perlu Belajar dari Australia yang "Menghajar" Timnas Puteri

28 Januari 2022   08:15 Diperbarui: 28 Januari 2022   08:17 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-Yong (STY) memberikan instruksi untuk anak-anak asuhnya. Foto: Kompas.com/Suci Rahayu

 

Kemenangan 4-1 timnas Indonesia atas negara tetangga Timor Leste sudah bisa diprediksi. Indonesia terbilang sebagai salah satu kekuatan di Asia Tenggara, terlebih berkat polesan Shin Tae-Yong (STY) dan performa timnas selama perhelatan Piala AFF.

Performa timnas Indonesia mengembalikan gairah pecinta sepak bola. Selain beberapa pemain timnas, STY pun menjadi sorotan publik. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan ini berhasil mengangkat performa timnas di level Asean.

Timnas awalnya sempat diragukan oleh tim-tim lain di Asia Tenggara bisa berbicara banyak hingga mencapai partai final. Pendek kata, timnas Indonesia menjadi "idola" yang dikupas oleh banyak pihak.

STY menjadi perhatian publik. Tak sedikit yang berharap agar STY bertahan untuk waktu yang lama bersama timnas Indonesia. Hal ini makin terlihat ketika banyak pihak mendukung STY untuk melakukan naturalisasi demi kepentingan timnas.

Ta, racikan mantan pelatih Korea Selatan ini mulai memberikan tanda-tanda baik di lapangan hijau serentak harapan untuk pecinta sepak bola di tanah air. Pemain naturalisasi bisa menjadi tambahan yang bisa menguatkan skuad merah putih.

Akan tetepi, euforia performa timnas di bawah asuhan STY agak diragukan ketika berhadapan dengan Timor Lesta. Tanpa menafikan kekuatan dan perkembangan sepak bola Timor Leste, permainan timnas Indonesia berada di bawah standar.

Gol pertama Timor Leste ke gawang Indonesia membahasakan kerapuhan lini belakang. Belum lagi, kordinasi di antara lini yang dicampur dengan kecenderungan para pemain bermain secara individual. Kekompakan tim tak begitu terlihat.

Tak ayal, di beberapa kesempatan STY harus berteriak dari pinggir lapangan memberikan instruksi dan memarahi para pemainnya. Tandanya, para pemain tak mengikuti instruksi atau pun sudah berjalan di luar jalur yang diinginkannya.

Di menit-menit akhir, permainan timnas begitu amburadul. Padahal, dari sisi skor Indonesia sudah unggul 4-1. Seharusnya, para pemain mesti bermain di bawah kontrol dan lebih terkoordinasi. Bukannya, bermain lebih banyak kehilangan bola dan gampang terpancing oleh permainan keras lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun