Tersegernya Aston Villa, tim yang dilatih Steven Gerrard dari tangan Manchester United di piala FA dini hari tadi menyisahkan salah satu drama. Drama antara Steven Gerrard dan suporter Manchester United.
Sebenarnya, drama ini tak ada kaitan antara MU dengan Aston Villa. Drama ini berhubungan dengan masa lalu dan latar belakang Gerrard.
Gerrard yang merupakan mantan pemain Liverpool dan sekaligus legenda Liverpool menjadi sasaran tembak suporter MU. Rupanya, suporter MU terlihat masih sulit melupakan kiprah Gerrard sewaktu masih aktif menjadi pemain Liverpool.
Masa lalu masih membekas di benak suporter MU. Tak ayal, Gerrard pun menjadi sasaran ejekan dan siulan dalam laga kontra Aston Villa dan MU yang terjadi di stadion Old Trafford.
Gerrard adalah pujaan dan inspirasi Liverpool. Menghadapi MU yang merupakan rival kuat Liverpool di Liga Inggris, Gerrard tampil sebagai salah satu sosok yang menakutkan. Ya, namanya derby, pastinya setiap pemain yang sudah berakar kuat dengan timnya akan melihat laga itu serupa dengan medan perang.
Tak heran, Gerrard termasuk pemain Liverpool yang kerap melukai MU. Tak tanggung-tanggung, selama masa karirnya sebagai pemain Liverpool, Gerrard menyarangkan 9 gol ke gawang MU dan 5 di antaranya dibuat di Old Trafford.
5 kali Gerrard melakukan selebrasi atas golnya ke gawang MU di Old Trafford. Kelihatannya suporter MU masih belum melupakan bagaimana Gerrard melakukan selebrasi di Old Trafford.
Tak ayal, saat Aston Villa gagal tembus ke babak selanjutnya di ajang Piala FA karena kalah 0-1, suporter MU bersorak ria sekaligus memberikan siulan ejekan kepada Gerrard yang berlaku sebagai pelatih Aston Villa.
Mentalitas Gerrard sudah terlatih. Siulan para suporter MU bukanlah sesuatu yang mengganggu. Pelbagai pengalaman yang sudah dibangunnya semenjak masih aktif sebagai pemain Liverpool ikut menguatkan mentalitasnya di tengah siulan para suporter MU di Old Trafford.
Terbukti lewat bahasa tubuh Gerrard dalam laga ini. Bahkan pada salah satu kesempatan ketika Gerrard dan timnya berjalan ke ruang ganti, Gerrard menyikapi siulan para suporter dengan jalan membelakangi mereka.